SAMIN-NEWS.com, PATI – Hujan yang turun dengan intensitas tinggi tiga hari terakhir ini, dampak yang ditimbulkan bisa dipastikan. Yakni, limpasnya air dari sejumlah alur kali ke areal persawahan warga yang terdapat tanaman padi baru berbulir maupun menjelang panen, di antaranya adalah dampak limpasnya alur Kali Juwana.
Sedangkan pemahaman yang lebih ekstrem lagi, bahwa hal itu terjadi karena dampak dibukanya pintu 8 Bendung Wilalung, di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus yang mengarah ke alur Kali Juwana. Spekulasi pendapat demikian, memang tak bisa dihindarkan karena faktanya begitu curah hujan cukup tinggi bendung tersebut memang dalam status siaga.
Karena itu, paling tidak pintu bendung harus sedikit dikuak, yaitu sekitar 10 cm agar air bisa sedikit berkurang, untuk dialirkan ke Juwana. Sebab, sepanjang alur kalin tersebut mempunyai kemampuan untuk menampung air dari bendung yang dibuka sebesar 3.700 meter kubik/detik, sehingga wajar jika di celah-celahnya terjadi luberan yang masuk ke areal persawahan di sepanjang alur kali tersebut.
Hal tersebut akan dialami seluruh areal persawahan petani mulai dari kawasan hulu, seperti di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Jakenan, dan Kecamatan Juwana. Utamnya, adalah areal persawahan yang berlokasi tidak hanya di sepanjang alur Kali Juwana melainkan di sepanjang alur anak kali yang banyak terdapat di wilayah Pati selatan.
Di kawasan ini, banyak anak kali yang berhulu di kawasan Pegunungan Kendeng utara juga membuang luberan airnya ke alur Kali Juwana. Bahkan luberan air yang dibuang pun kondisinya berlumpur, sehingga hal itu menunjukan bahwa di daerah aliran sungai (DAS) sudah mengalami kerusakan cukup parah.
Dengan banyaknya anak kali yang berhulu di Pegunungan Kendeng utara, maka hal tersebut menambah banyaknya luberan di areal persawahan warga. Akibatnya, banyak tanaman padi petani yang terancam terendam, sehingga dampak yang ditimbulkan adalah kerugian material mencapai ratusan juga, dan bahkan miliaran rupiah jika luberan air tersebut tidak segera surut.
Apalagi, ancaman luberan air dari anak kali itu tidak hanya datang dari yang bermuara di Pegunungan Kendeng utara, tapi juga anak kali yang di kawasan Lereng Muria, tapi membuang airnya juga ke alur Kali Juwana. ”Khusus alur kali yang ini, adalah Kali Piji, dan Kali Logung, di wilayah Kecamatan Dawe, dan Kecamatan Jekulo, Kudus.