SAMIN-NEWS.com, PATI – Mengguyurnya hujan dengan intesitas cukup tinggi, maka dampak yang ditimbulkan belakangan nanti adalah munculnya lubang-lubang besar di pinggir jalan nasional. Sedangkan yang awal pertama membuat munculnya lubang seperti kubangan kerbau tersebut tak lain, adalah para sopir truk, baik dari jurusan Jakarta (barat) maupun timur (Surabaya).
Dari pantauan di sepanjang lokasi pinggir ruas jalan nasional, karena selama ini tidak pernah ada tindakan terhadap kendaraan bermuatan berat parkir sembarangan, di antaranya parkir di lokasi bahu jalan yang sudah dipasang rambu-dilarang parkit. Akan tetapi, setelah lokasi tersebut memunculkan lubang, sopir truk itu pun mulai menghindari lokasi tesebut.
Hal itu sudah menjadi kebiasaan, di antara mereka sehingga sepanjang bahu jalan raya nasional di kawasan pantura timur Jawa Tengah, hampir saja tidak ada bahu jalan yang tidak berantakan. Di wilayah Pati saja, hal itu bisa dilihat jelas mulai dari perbatasan Kudus-Pati, atau masuk wilayah Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo,”ujarnya.
Semakin ke timur, kondisi yang sama akan terlihat di depan salah sebuah kantor perwakilan perusahaan rokok. Untuk ke timur sedikit aman, tapi kendaraan truk dari barat ini lewatnya harus masuk ke Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, muai dari ujung pertigaan di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo.
Di lokasi ruas JLS tersebut, akan terlihat jelas penghancuran fasilitas publik yang bernama jalan raya nasional, karena terjadinya perusakan oleh pihak yang sudah sangat jelas juga tidak pernah ada tindakan. Belum lagi setelah lepas dari sisi ujung timur JLS, di Desa Widorokandang, Juwana, Batangan hingga Batas Kota Rembang.
Ditanya berkait hal tersebut salah seorang pengawas ruas jalan nasional dari Kantor Pembuat Komitmen di Pati, Eko tidak bisa banyak komentar. ”Sebab, wilayah kami adalah mulai dari Trengguli (Demak) – Kudus-Pati hingga Batas Kota Rembang,” tandasnya.