Menyoal Penyebaran Informasi Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pati

AKHIRNYA vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pati telah dimulai hari ini, Senin (25/1/2021) yang ditandai dengan penyuntikan vaksin kepada Bupati Pati Haryanto beserta sejumlah sejumlah tokoh lain seperti wakil bupati, ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, dan Ketua Badan Kerjasama Kristen-Katolik.

Dengan dimulainya vaksinasi ini, tentu ada setitik harapan dibalik penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Pati yang sudah terasa kian tidak berpola laju penanganannya meskipun vaksinasi pertama ini tentu disertai sejumlah permasalahan yang sebenarnya cukup mudah untuk diurai pangkal ujungnya.

Salah satu yang paling mencolok adalah pola komunikasi yang dibangun untuk menyebarkan informasi mengenai program vaksinasi tersebut. Jika dalam skala nasional program vaksinasi terasa begitu diglorifikasi, hal tersebut rasanya berbanding terbalik dengan yang terjadi di Kabupaten Pati.

Vaksinasi pertama yang disiarkan secara langsung oleh akun Instagram Diskominfo Kabupaten Pati tersebut rasanya sangat kurang terpublikasi dengan baik kepada masyarakat Kabupaten Pati.

Bagaimana tidak? Vaksinasi pertama yang dilaksanakan hari ini terasa begitu kurang terpublikasi, tidak ada informasi apapun yang dikeluarkan sebelumnya kecuali unggahan akun Instagram @diskominfopati di menit menjelang acara berlangsung yang berisikan informasi bahwa vaksinasi pertama tersebut akan disiarkan langsung oleh akun tersebut.

Hal tersebut tentu begitu berbanding terbalik dengan arus informasi Covid-19 di tingkat nasional maupun provinsi yang sudah begitu digaungkan jauh-jauh hari melalui berbagai kanal informasi maupun pemberitaan. Bahkan jika kita saksikan siaran live di akun Instagram @diskominfopati, jumlah penontonnya pun tak lebih dari angka 100 orang.

Dalam hal ini pemerintah daerah melalui berbagai instrumen yang dimiliki tentu harus bekerja lebih ekstra mengenai sosialisasi vaksinasi tersebut. Sebab seperti kita ketahui bahwa gelombang penolakan vaksin ini masih begitu terasa di berbagai daerah.

Hal tersebut tentu perlu menjadi pertimbangan penting pemerintah daerah untuk segera memperbaiki pola komunikasi dan penyebaran informasi mengenai vaksinasi di Kabupaten Pati. Jika hal seperti ini dibiarkan secara terus-menerus, tentu tidak menutup kemungkinan gelombang penolakan tersebut juga akan terjadi di Kabupaten Pati.

Selain itu, pasca vaksinasi Bupati Pati dan sederet tokoh yang divaksin pertama kali hari ini juga harus terus menjaga kepercayaan masyarakat mengenai vaksinasi tersebut. Jangan sampai nanti peristiwa Bupati Sleman yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah divaksin justru terulang di Kabupaten Pati.

Terlebih beberapa waktu yang lalu, nama Bupati Haryanto juga telah menjadi sorotan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran protokol kesehatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Meskipun dengan jelas dikatakan bahwa vaksin tersebut tidak serta merta bisa menghentikan Covid-19, sebagai masyarakat kita tentu berharap agar program vaksinasi di Kabupaten Pati ini menjadi penanda bangkitanya penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati yang rasanya sudah begitu tak karuan polanya.

Previous post Akhir Tahun 2020, Luas Kawasan Kumuh di Pati dari 180 Jadi 50 Hektar
Next post E-Koran Samin News Edisi 25 Januari 2021

Tinggalkan Balasan

Social profiles