SAMIN-NEWS, PATI – Tanaman jagung menjadi bagian dari Percepatan Data Pangan Strategis (PDPS) Dinas Pertanian Kabupaten Pati, sehingga meskipun dalam pelaksanaan musim tanam (MT) padi pertama, Oktober (2020) – Maret (2021), tetap ada petani yang menanam jagung. Apalagi di kawasan wilayah ketersediaan air untuk tanam padi, masih menggantungkan pada turunnya hujan.
Karena itu, kawasan hutan dan juga areal tadah hujan seperti di wilayah Kecamatan Pucakwangi, Winong, Tambakromo, Kayen dan Sukolilo, termasuk di Kecamatan Pati dan Margorejo, masih ada yang menanam jagung. Akan tetapi di sisi lain, secara bersamaan para petani juga menanam padi pada musim hujan seperti sekarang.
Hal tersebut dibenarkan salah seorang Penyuluh Pembantu Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Darsuki KJF, menjawab pertanyaan ”Samin News”, maka sampai saat ini masih terdapat tanaman jagung di beberapa wilayah kecamatan. ”Sampai Minggu (17/1) 2021 kemarin, untuk Luas Tambah Tanam (LTT) Jagung MT I Tahun 2020/2021,”ujarnya.
Untuk realisasi LTT Oktober 2020 PDPS luas tanamannya mencapai 2.332 hektare, November 2020 PDPS luas tanam 10.408 hektare, realisasi Desember 2020 PDPS realisasi luas tanam 315 hektare. Sedangkan realisasi s/d 17 Januari 2021 untuk PDPS luas tanam 8 hektare, dan dari daftar tersebut terbanyak di Kecamatan Sukolilo, karena pada November 2020 PDPS mencapai 4.568 hektare.
Sedangkan luas tambah panen (LTP) Jagung MT I Tahun 2020/2021 Oktober 2020 s/d 17 Januari 2021, yaitu untuk realisasi Oktober 2020 PDPS mencapai 2.639 hektare. Terbanyak di Kecamatan Winong mencapai 1.113 hektare, disusul Kecamatan Pucakwangi 1.103 hektare, serta Kecamatan Tambakromo 124 hektare.
Realisasi November 2020 PDPS 121 hektare dan realisasi Desember 2020 PDPS 261 hektera terbanyak di Kecamatan Winong 182 hektare disusul Kecamatan Gunungwungkal 47 hektare. ”Akan tetapi realisasi s/d 17 Januari 2021 kemarin tidak ada realisasi panen jagung,”imbuhnya.