SAMIN-NEWS.com, PATI – Banjir di ruas jalan antara Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo, Pati-Bulung, Kecamatan Jekulo, Kudus, sebenarnya sudah berlangsung beberapa waktu lalu. Akan tetapi, kondisi tersebut sempat mengalami surut, utamanya di ruas jalan tersebut, atau tepatnya di Kampung Kasiyan Baru, Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolio.
Akan tetapi, kondisi banjir awal itu berdasarkan keterangan yang dihimpun ”Samin News” menyebutkan, dimanfaatkan oleh pihak yang mempunyai fasilitas perahu/jukung tiap sore dimanfaatkan untuk wisata air di genangan rawa seputar alur Kali Tus atau Juwana (JU) II tersebut. Sehingga tiap sore di kawasan itu menjadi pusat berkumpulnya pengunjung, tidak hanya dari Kecamatan Sukolilo tapi juga dari Kayen.
Untuk naik perahu tersebut, kata beberapa warga Kasiyan Baru, untuk satu orang penumpang dipatok ongkos Rp 5.000. ”Batas lokasinya, sudah ditetapkan dengan pengibaran bendera sehingga tidak akan sampai memasuki wilayah alur kali tersebut,”papar salah seorang di antara mereka, Lasmin (50).
Karena itu, lanjutnya, jika sore hari, lokasi sepanjang pinggir jalan raya Pati-Kudus lewat Jekulo itu ramai pengunjung. Kendati Polsek Sukolilo, sudah memasang spanduk bahwa ruas jalan yang dari Sukolilo maupun Purwodadi ditutup, tapi para pengendara motor dan roda empat dari dua arah justru ramai melintas.
Dengan kata lain, terjadinya banjir susulan sejak Jumat (29/1) lalu, hal tersebut tidak sampai membuat ruas jalan Pati-Kudus itu terputus. Sebab, genangan yang terjadi di ruas jalan di Kampung Kasiyan Baru, masih bisa dilewati kendaraan roda dua dari dua arah, sehingga lokasi ruas jalan itu tetap ramai lalu lalangnya pengunjung wisata banjir.
Untuk menghindari agar terjadinya genangan air, baik di lingkungan perkampungan warga maupun di ruas jalan, maka warga kampung yang bersangkutan pun mengharap agar banjir segera surut dan curah hujan pun berkurang. ”Jika kondisi terus berkepanjangan, meskipun tersedia lokasi untuk mengungsi tapi sampai saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal,” imbuhnya.