SAMIN-NEWS.com, PATI – Sampai Selasa (2/2) hari ini, limpasan air dari alur Kali Juwana sudah mulai memasuki kawasan perkampungan warga, utamanya yang berlokasi di pinggir alur kali tersebut. Hal iti tidak terjadi di sepanjang alur Kali Juwana (JU) I, tapi juga di pinggir alur Kali Tus atau Juwana (JU) II.
Dengan demikian, genangan air pun sudah memasuki areal persawahan di wilayah Kecamatan Sukolilo, Gabus, dan Kecamatan Jakenan. Khusus di wilayah kecamatan yang disebut terakhir, air pun mulai menggenangi beberapa ruas jalan poros desa, khususnya di Desa Ngastorejo, dan yang lainnya air menggenangi areal persawahan seperti di Desa Tondomulyo Bungasrejo, dan Karangrowo, serta Kedungmulyo.
Ketinggian air di areal persawahan yang terdapat tanaman padi rata-rata menjelang untuk dipanen, papar Camat Jakenan, Aglis Mulyana, adalah sekitar 50 s/d 60 cm. ”Akan tetapi khusus di Desa Ngastorejo, genangan air sudah memasuki halaman atau perkampungan juga ada yang limpas di beberapa ruas jalan poros desa,”ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya hanya bisa mengharap agar limpasan genangan air tidak bertambah, terutama yang di areal persawahan. Sebab, para petani di wilayah kerjanya, terutama di kawasan pinggir alur Kali Juwana, kini tinggal menunggu saatnya panen, tapi jika genangan air tak bisa dikendalikan alamat warganya banyak yang mengalami kerugian karena gagal panen.
Di sisi lain, pihaknya mengharap agar warga yang bertempat tinggal di pinggir alur Kali Juwana, tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebab, gelontoran air dari hulu bisa sewaktu-waktu terjadi, jika curah hujannya dengan intensitas tinggi, dan hal tersebut tidak hanya dari limpasan air dari Bendung Wilalung, di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus.
Sebab, limpasan air dari alur Kali Juwana itu juga bisa berasal dari banyak anak kali yang berhulu di Pegunungan Kendeng utara. ”Dengan demikian, jika curah hujan di kawasan pegunungan tersebut cukup tinggi, maka gelontoran airnya juga masuk ke alur Kali Juwana,”imbuh Aglis Mulyana.