SAMIN-NEWS.com, PATI – Jika hari sebelumnya, Selasa (16/2) kembali dimakamkan 4 jenazah dengan standar protokol Covid-19, untuk Rabu (17/2) kemarin mulai pagi hingga malam 3 jenazah. Ketiganya sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit (RS) di luar Pati, yaitu di RS dr Moewardi Solo, dr Roemani Semarang, dan RSUP dr Kariadi Semarang.
Khusus yang dirawat di rumah sakit yang disebut, adalah seorang perempuan, warga Desa Tambaharjo, Kecamatan Pati. Pemakaman oleh tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, berlangsung pada tengah malam di TPU desa setempat, sehingga baru selesai sekitar pukul 00.30, dan kebetulan tidak sedang turun hujan.
Padahal, papar Kepala Desa Tambaharjo, Kecamatan Pati, Mubaliq, seharusnya pemakaman bisa berlangsung sehabis isya’ tapi pihak rumah sakit kehilangan kontak dengan pihak keluarga. ”Sebab, waktu meninggalkan rumah sakit kembali ke rumah dengan berkendara motor Semarang-Pati fasilitas Hp-nya tidak bisa dihubungi,”ujarnya.
Terpisah salah seorang tim pemakaman dari BPBD, Purnama menuturkan, karena waktunya di perkirakan bisa bersamaan kedatangan mobil jenazah dari Roemani dan Kariadi, maka dua tim semua diterjunkan ke lokasi pemakaman. Ternyata yang datang lebih dahulu, adalah jenazah seorang laki-laki yang tadi malam harus dimakamkan di TPU Segaran, Kampung Kaborongan Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati.
Dengan demikian, ketika satu tim sudah selesai memakamkan jenazah di TPU Segeran, lanjutnya, tim yang satu masih harus menunggu kedatangan jenazah dari Kariadi yang dalam perjalanan menuju ke Tambaharjo. Ketimbang terlalu lama menunggu di kuburan, tim ini memilih menunggu di mobil yang diparkir di pinggir jalan depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati.
Sebab, lanjutnya, tim tidak mempunyai kontak personel dengan sopir ambulans yang bersangkutan, sehingga dengan menunggu di pinggir jalan bisa mengetahui jika ambulans pembawa jenazah sudah melintas. Hal itu tidak sulit diketahui, karena Desa Tambaharjo juga berlokasi di pinggir jalan raya sama dengan RSUD RAA Soewondo, yaitu di pinggir jalan raya Pati-Tayu.
Akan tetapi, satu personel anggota tim sudah berangkat mendahului ke lokasi makam, sehingga di tempat itu bersama kepala desa. Dengan demikian yang bersangkutan bisa juga memantau perjalanan ambulans pembawa jenazah dari kepala desa yang mempunyai kontak dengan sopir ambulans.
Ditambahkan untuk satu jenazah lainnya, oleh tim sudah dimakamkan pada pagi hari karena sudah dikirim oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan dirawat, yaitu di RS dr Moewardi Solo. ”Sedangkan jenazah yang besangkutan adalah seorang laki-laki, warga Dukuh Kebondalem, Desa Sidokerto, Kecamatan Pati,”ungkapnya.