SAMIN-NEWS.com, PATI – Seperti sudah melegenda sepanjang waktu jika alur Kali Juwana meluap, maka Desa Tanjang, Kecamatan Gabus, tak bisa berkelit menghindar dari ancaman kerugian yang mencapai ratusan juta rupiah. Seperti yag terjadi saat ini, misalnya, dampak limpasan air dari Kali Juwana menyebabkan 157 hektare lebih tanaman padi muda petani terendam air, dan dipastikan akan mati.
Hal tersebut sudah terjadi beberapa waktu sebelumnya, tanaman padi sistem sawur tinggal yang seharusnya saat ini menjelang panen juga terendam air dari alur kali yang sama, dan terjadi saat hujan beberapa waktu sebelumnya. Setelah air surut, petani pun tak jera untuk kembali menanam padi dengan harapan tidak terjadi luapan air.
Akan tetapi, papar Kepala Desa (Kades) Tanjang, Kecamatan Gabus Pati,hasil tanam padi petani setelah terendam genangan air pertama, nasibnya juga tak jauh berbeda. ”Padahal saat itu petani belum seluruhnya menanam padi ulang, melainkan baru sekitar 15 hektare , tapi juga direndam air dari luapan alur kali yang terjadi beberapa hari lalu,”ujarnya.
Dengan kata lain, tanaman padi muda hasil tanam yang pertama sudah terendam, dan berupaya untuk menanam lagi ternyata terendam lagi pada luapan air alur Kali Juwana berikutnya. Kondisi seperti itu, bagi warganya, tentu bukan hal baru melainkan bagian dari kondisi yang sulit dihindari jika sudah musim penghujan dengan curah hujan cukup tinggi.
Dalam kondisi sekarang seperti itu, maka para petani akhirnya hanya bisa menunggu, sejauh mana kondisi berikut. ”Akan tetapi harapannya genangan air baik di areal persawahan maupun lahan penduduk, sudah semestinya mengharap agar secepatnya surut dan tidak lagi muncul genangan sehingga petani bisa menanam padi kembali,”imbuhnya.
Sementara itu dalam situasi dan kondisi seperti sekarang, dari pantauan di wilayah Kecamatan Gabus yang saat ini desa-desanya terjadi genangan air selain Tanjang ada juga Desa Kosekan. Selebihnya ada pula Desa Banjarsari, Babalan dan juga Mintobasuki yang lokasinya memang di pinggir alur Kali Juwana.