SAMIN-NEWS.com, PATI – Untuk kali ketiga anggota DPRD Pati yang dihubungi dan ditanya berkait rencana pembangunan Gedung Dewan berlantai empat menyatakan tidak tahu, dan atau belum diberi tahu maka bisa disimpulkan bahwa munculnya rencana tersebut datang dari unsur pimpinan Dewan. Dengan demikian, suatu saat para anggotanya pasti akan menerima penjelasan tentang rencana tersebut.
Sedangkan salah seorang anggota Dewan yang bersangkutan saat dihubungi menyatakan tidak tahu akan rencana itu, adalah Noto Subiyanto dari Fraksi PDI Perjuangan. Bahkan lanjutnya, dia justru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan ”Samin-News”, termasuk bangunan gedung itu berlantai empat, dan masing-masing anggota Dewan akan mendapat alokasi untuk menempati satu ruangan satu orang.
Padahal, informasi sementara yang sempat dia dengar, bahwa dibangunnya gedung tersebut adalah untuk mengurai terjadinya kesulitan parkir bagi anggota saat berlangsung rapat paripurna Dewan. ”Di lingkungan Gedung Dewan ini memang sulit mencari tempat parkir, sehingga ada yang mengambil lokasi di pinggir jalan depan gedung utama,”ujarnya.
Akan tetapi, masih papar dia, jika berkait hal itu masyarakat banyak menyoal pembangunan gedung tersebut, pihaknya memilih mencari penyelesaian yang terbaik. Di antaranya adalah sebagaimana yang sudah mecuat ke permukaan, yaitu saat berlangsung rapat paripurna Dewan yang berhak masuk dan menggunakan lokasi parkir di kawasan lingkungan Dewan adalah anggota Dewan.
Dengan demikian, untuk undangan diberi catatan agar jangan membawa mobil k lokasi halaman karena lokasi utuk kepentingan parkir sangat terbatas, dan hal itu bukan diskriminatif melainkan karena kondisi. Jika undangan diberi penjelasan dalam undangannya, maka mereka akan datang menggunakan kendaraan tersebut bersama sopirnya, setelah itu sopir akan meninggalkan tempat tersebut dan datang kembali menjemputnya.
Jika sudah dibiasakan dengan kondisi tersebut, maka undangan pasti akan menjadi biasa, karena dengan parkir yang berjubel jika selesai rapat hendak keluar juga mengalami kesulitan. ”Tentang rencana awal dan tindak lanjut recana tersebut, lebih baik bertanya di Komisi A termasuk rencana penganggarannya,”imbuh Noto Sibiyanto.