Redaksi : Untuk melengkapi kebenaran tentang ramalan Sri Aji Jayabaya bahwa Pulau Jawa ini ”kalungan” (berkalung)” besi sebenarnya sudah lama lewat, tapi yang masih bertahan hanya di Pulau Jawa bagian selatan dan tengah. Sedangkan ”kalung besi” di Pulau Jawa bagian utara yang tersisa hanya di Semarang, karena yang ke timur mulai dari Demak-Kudus-Pati-Juwana-Rembang hingga Tuban-Jatirogo-Bojonegoro kalung besi itu sudah punah. Sehingga jika PT Kereta Api Indonesia (KAI) ingin membuat kalung besi kembali utuk jalur tersebut, alangkah baiknya kita tunggu saja.
SAMIN-NEWS.com – Mengakhiri tulisan panjang hingga beberapa seri tentang rencana dibukanya kembali jalur kereta api, di jalur pantura timur Jawa Tengah, ”Samin News” menghadirkan dokumen video yang diubah menjadi foto dari Graphic Design Sue Palin Viva Video. Dokumen tersebut diunggah oleh Puji, sehingga pihak redaksi menjadikannya sebagai dokumen untuk sebuah pemberitaan.
Dengan demikian, bagi anak-anak maupun warga lainnya yang sudah bertahun-tahun tidak lagi melihat atau menyaksikan sepur ”truthuk” tersebut bisa mengakses dan membacanya lewat ”Samin News,” sehingga alat transportasi tersebut bisa disaksikan. Sedangkan bagian dari sepur jenis itu yang pernah melintasi jalur rel kereta api pantura timur adalah sepur yang bergerak menggunakan tenaga disel.
Terlepas dari hal tersebut, positif jadi atau tidak transportasi kereta api itu dibuka kembali melayani jalur pantura timur Jawa Tengah, kata kuncinya ada di PT KAI. Jika kereta api tersebut benar dioperasionalkan melayani trayek tersebut, maka transportasi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tentu akan mendapatkan pesaing, dan masyarakat pun sah-sah saja menentukan trasportasi sesuai kehendaknya.
Karena itu, jika kereta api akan kembali dihidupkan di jalur ini, maka salah satu fasilitas yang harus dipenuhi adalah beberapa jembatan. Di antaranya, adalah jembatan rel kereta api di atas alur Kali Simo atau di sisi selatan Jembatan GT, mengingat stasiun lama berada di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana.
Adapun satu jembatan lainnya, adalah jembatan real kereta api di atas alur Kali Juwana karena setelah keluar dari alur tersebut kereta api memasuki perlintasan di Jl Sudirman. Berikutnya masuk ke jembatan rel di atas Kali Juwana, sehingga kereta api baru bisa melanjutkan perjalanan dari Juwana ke Rembang lewat Batangan yang berbatasan dengan Kaliori, Rembang.
Akan tetapi jika alteratif tersebut tidak dipergunakan, kareta PT KAI memilih alternatif untuk memindahkan jalur rel kereta api di jalur pantura, maka semua aset salah satu perusahaan negara ini akan kembali seperti semula. ”Yakni, banyak warga yang memanfaatkan barangkali waktu itu perjanjiannya menggunakan sistem sewa-menyewa.
Barangkali.