Bukan ”Raja Kaya” Jika Masih Ikut Berjubel di Lingkungan Warga

Kondisi lingkungan tempat bermukimnya ”raja kaya” baik kerbau maupun kambing, milik warga Desa Sudomulyo, Kecamatan Jekulo, Kudus.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sadar dan peduli untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal, jauh dari limbah baik bau maupun bentuk fisiknya, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Jekulo, Kudus benar-benar terus berupaya mewujudkannya. Karena itu, beberapa waktu sebelumnya ketika seorang warga mencalonkan diri sebagai kepala desa setempat, langsung ”ditodong.”

Yakni, jika bisa mengatasi permasalahan ”raja kaya” milik warga yang selama ini juga bertempat tinggal bersama pemiliknya di lingkungan warga lainnya, maka warga pemilik hewan piaraan ini akan mendukung kemenangannya. Karena itu, Kepala Desa (Kades) yang sekarang. Kunardi, adalah produk dukungan warga pemilik ”raja kaya” tersebut.

Dengan demikian, papar beberapa pemilik ”raja kaya” tersebut, baik kerbau maupun kambing, dan domba , hasil ”menodong” Kades yang bersangkutan akhirnya dipenuhi. ”Pihak desa meyediakan lahan milik desa seluas satu hektare lebih dengan lokasi di luar desa, menjadi tempat tinggal hewan piaraan warga,” ujar salah seorang di antara mereka, Mbah Wage (65).

Area penempatan ”raja kaya” di lahan milik desa yang berlokasi jauh dari permukiman warga , bukan hanya semata-mata hewan piaraan tapi juga ada yang memelihara itik.
Peranakan domba cukup merumput di sekitar kandang.

Masih papar kakek, pemilik puluhan ekor domba tersebut, dia benar-benar merasa sudah tenang, karena kegiatan memelihara ternak jenis domba yang bertahun-tahun dikandangkan di lingkungan rumahnya, maka bisa dipastikan mengganggu tetatangga. Akan tetapi, dalam kondisi seperti itu dia tentu tak bisa berbuat banyak.

Sebab, untuk menempatkan ternak domba miliknya  di lokasi yang benar-benar jauh dari permukiman warga memang tidak memiliki lahan khusus. Karena itu, ketika ada calon kades jika terpilih sanggup memindahkan hewan piaraan warga ke lokasi yang benar-bnar di luar tempat tinggal warga, maka langsung ditanggapi dan diberikan dukungan secara maksimal.

Akhirnya, Desember Tahun 2020 lalu, warga pemilik hewan piaraan semua harus pindah ke lokasi yang sudah disiapkan lahannya.”Akan tetapi untuk persediaan kandang tentu harus dibuat sendiri, sehingga wajar jika bentuk dan ukurannya antara satu dan lainnya tidak sama, karena di tempat ini juga ada yang memelihara bebek,” imbuhnya.

Previous post Jembatan Kembar di Juwana yang Ambrol Tuntas Akhir Bulan Depan
Next post Juara Lomba Sekolah Sehat Diumumkan Dikbud Pati

Tinggalkan Balasan

Social profiles