SAMIN-NEWS.com, PATI – Di era 1970-an blantika musik Indonesia dihiasi penampilan salah satu pemusik legendaris dari dinasti Koeswojo yang memang warga Tuban, Jawa Timur. Sedangkan lagu-lagunya dengan lirik yang mudah diingat dan dihafal, tidak hanya kalangan remaja tapi juga para orang tua, salah satunya adalah serial Nusantara.
Karena itu, ketika para musisi tersebut mulai kalah berpacu melawan waktu maka sang legendari tersebut bukan kehilangan pecinta dan pengidolanya. Sehingga banyak di antara pecintanya yang mulai membentuk berbagai perkumpulan atau komunitas untuk mengenang legenda dinasti Koeswojo ini, di antaranya ada yang membentuk Koes Plus mania.
Bahkan ada satu lagi yang terbentuk dalam skala nasional, yaitu ”Jiwa Nusantara” (JN) Koes Plus sesuai dengan kewilayahan provinsi. ”Dengan demikian, seperti Tuban adalah JN Wilayah Timur, dan Pati masuk JN Wilayah Tengah dan DIY,” papar salah seorang personel JN dari Pati, Harnoto.
Dengan demikian, lanjut dia, komunikasi antara JN kota satu dan kota lainnya selalu terjalin sehingga tidak pernah renggang. Sebab, masing-masing personel JN tidak hanya sekadar bisa menyayikan lagu-lagu yang diciptakan Sang Maestro Koes Plus, yaitu pemain gitar dan pencipta lagu siapa lagi jika Tidak Tonny Koeswoyo.
Demikian pula, ketika para JN dari Tuban menggagas agar di kotanya mempunyai nama ruas Jl Tonny Koeswoyo sekitar awal Tahu 2017, maka teman-teman JN yang lain pun mendorong dan mensuportnya. Salah satu di antaranya adalah menyampaikan hal tersebut kepada Pemkab Tuban, ternyata pihak pemkab mengapresiasinya.
Tak ketinggalan komunitas pelestari karya legend Keos Plus dan Koes Bersaudara, semua terlibat langsung saat berlangsungnya peresmian nama Jl Tonny Koeswoyo. ”Ada pun yang meresmikan adalah Gubernur Jawa Timur, Ibu Dra Hj Chofifah Indar Parawansa MSi, dan ada dua jalan lagi yang diresmikan, satu di antaranya adalah Jl KH Hasyim Asyhari,” imbuhnya.