SAMIN-NEWS.com, PATI – SMA Negeri 1 Pati adalah satu di antara sekolah yang menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Pelaksanaan PTM ini sesuai jadwalnya hingga dua pekan, yakni dimulai dari tanggal 5 s/d 16 April mendatang.
Kepala SMA Negeri 1 Pati melalui Ketua Panitia pelaksanaan PTM, Retno Witowati mengatakan pelaksanaan PTM di lingkungan sekolah atau di dalam kelas perizinan orang tua yang utama. Sebab, hal itu tidak bisa dipaksakan. Dan pihaknya mengaku beberapa siswa di SMA Negeri 1 Pati juga ada yang tidak diperbolehkan.
“Terkait perizinan orang tua, maka tidak kami paksa. Karena itu boleh, memang ada siswa (anaknya, red) yang tidak diizinkan tetapi sedikit,” ucap Retno di kantornya kepada Samin News, Selasa (6/4/2021).
Pihaknya menyebut siswa yang tidak diizinkan oleh orang tuanya hanya enam anak dari jumlah enam kelas. Tidak dibolehkan oleh orang tuanya ini, Ia beralasan terutama karena khawatir masih ada wabah pandemi Covid-19.
Kendati demikian, bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di dalam kelas itu masih bisa mengikuti pelajaran dalam bentuk daring. Artinya tidak wajib bagi siswa, yang hanya simulasi.
“(siswa) tidak masalah, sebab yang tidak ikut uji coba PTM masih bisa mengikuti secara daring secara online. Dan yang PTM pun sepulang di rumah juga masih mengikuti pembelajaran online untuk mengikuti pelajaran lain,” terangnya.
Hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan uji coba PTM di Kabupaten Pati. Pihaknya tidak bisa memastikan simulasi berhasil, karena baru berjalan dua hari saja. Dan itu membutuhkan penilaian sampai selesai hingga dua minggu. “Penilaian itu nanti kalau sudah selesai berlangsung,” tambah Retno.
Di samping itu, pihaknya menambahkan dalam pelaksanaan simulasi PTM menggunakan perhitungan jam pelajaran. Bukan menggunakan jumlah mata pelajaran (Mapel).
“Karena yang dipakai itu jam pelajaran (JP). Yaitu ada empat jam pelajaran, dengan durasi 30 menit per jamnya. Masuk setengah 8 sampai selesai,” tutupnya.