SAMIN-NEWS.com, PATI – Sebelumnya, Kelompok Difabel Pati Mandiri telah membuktikan bahwa disabilitas bukan halangan untuk berkreatifitas dalam membatik dan menjahit. Hal itu bisa dilihat dari kreatifitas mereka menghasilkan batik dan konveksi yang tak kalah berkualitas.
Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati Suratno, mengungkapkan semua itu berkat ketekunan dan keseriusan para anggotanya.
“Alhamdulillah usaha jalan dan dapat penghasilan. Bahkan mereka yang sebelumnya belum pernah mendapat kesempatan bekerja pun disini mereka punya peluang yang sama,” ungkap Suratno seusai Kegiatan Pelatihan Batik dan Menjahit Kaos Bagi Tuna Rungu, Minggu (28/3/2021).
Diketahui batik yang diproduksi adalah batik ciprat dengan motif modern. Namun ternyata batik ciprat tersebut bukan batik ciprat biasa.
Jika batik ciprat umumnya menggunakan kuas, mereka menggunakan serabut kelapa sebagai gantinya. Hal tersebut menjadi salah satu keunggulan dan daya tarik tersendiri disamping kualitas batiknya yang tidak mudah luntur.
Bahkan produk batik Kelompok Difabel Pati Mandiri kini sudah merambah hingga luar kota. Tentu awalnya konsumen tersebut berasal dari Pati sendiri yang dibantu promosi oleh para relawan hingga bupati Pati, Haryanto dan Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo.