BEBERAPA hari terakhir, berbagai linimasa media sosial kembali digegerkan oleh kedatangan Presiden Jokowi dalam acara pernikahan Youtuber nomor wahid Atta Halilintar dan Aurel Hermansayah. Bukan hanya hadir, presiden kita tercinta ini ternyata juga menjadi saksi pernikahan pasangan selebriti tersebut.
Kehadiran Presiden Jokowi yang juga ditemani oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subiyanto tersebut tentu saja menuai berbagai kritikan pedas dari berbagai kalangan. Kebanyakan menilai kehadiran Jokowi dalam hajatan tersebut sangat tidak pantas dilakukan dalam kondisi seperti sekarang ini.
Sebagai seorang manusia biasa, tentu tidak ada salahnya jika Jokowi menghadiri acara pernikahan seperti ini. Namun yang menjadi persoalan adalah beliau kan seorang presiden, terlebih ketika Indonesia sedang diguncang situasi pandemi seperti ini.
Lucunya lagi, dokumentasi dari kehadiran sosok nomor satu di Indonesia ini juga diunggah oleh akun Instagram Kementerian Sekretariat Negara. Padahal secara prinsip kehadiran semacam ini kan masuk ruang privat Jokowi sebagai individu dan bukan sebagai kepentingan publik ketika ia mejadi seorang presiden.
Dalam konteks ini, kita tentu sangat wajar jika masyarakat pada akhirnya geram dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi. Sebab dengan jelas dari aksi tersebut siapapun bisa dengan mudah menganggap dan menilai betapa tidak konsistennya pemerintah dalam memberi contoh kebijakan di masa pandemi.
Jika dalam hal ini masyarakat tidak geram dan menganggap wajar tentu akan lebih lucu bukan? Karena sejatinya kritik adalah stimulus, jadi akan sangat wajar jika masyarakat melemparkan berbagai kritikan dengan berbagai macam wujudnya. Terlebih belum lama ini beliau sendiri yang meminta untuk dikritik ketika ia membuat kesalahan.
Sekarang mari kita bertanya, dalam hal ini apakah letak kesalahan ada pada Atta-Aurel atau dari pihak Presiden Jokowi? Jika dalam konteks ini, Atta-Aurel harus dihakimi tentu rasanya kurang pantas. Sebab siapa juga yang tidak ingin acaranya dihadiri oleh sosok penting seperti Presiden Jokowi?
Bahkan saya yakin bukan hanya Atta-Aurel yang menginginkan kehadiran dan atensi dari Jokowi. Saya yakin banyak pihak dan hal lainnya yang juga sejatinya sangat butuh atensi dari seorang presiden. Sebut saja berbagai problem yang sedang terjadi di Indonesia, semua tentu butuh atensi presiden juga bukan?
Ya, jika harus frontal intinya sebagai seorang presiden, Jokowi seharusnya sekarang sedang sibuk memikirkan berbagai masalah-masalah yang belum hatam dan masih semrawut seperti sekarang ini. Apakah pantas ketika negara sedang berusaha mengurai berbagai permasalahan yang begitu kusut tapi presidennya justru sedang mendatangi pesta mewah seperti itu?
Apa memang hal itu justru disengaja oleh Presiden Jokowi untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah presiden dari warga sosial kelas atas? Ahh rasanya itu tidak mungkin, tapi bagaimana pun juga bukan hanya Atta-Aurel saja yang butuh atensi seorang presiden.