SAMIN-NEWS.com, PATI – Memasuki hari ke -12 puasa Ramadhan, Sabtu (24 April) hari ini sudah mulai muncul warga yang membuka jasa usaha penukaran uang baru. Uang baru dalam bentuk lembaran kertas dengan nilai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000, semua tersedia.
Sebab, nilai nominal lembaran kertas rupiah ini sudah beberapa tahun terakhir menjadi status dan kebanggaan sosial terhadap anak-anak. Aplagi, jika tidak sebagai ”wisit” (pemberian) yang sudah pasti dicari dan diharapkan pula oleh anak-anak, sampai ada yang sengaja menggunakan cara ”ujung” atau berkunjung ke tiap-tiap rumah dengan menyampaikan ucapan ”minalaidzin walfaizin.”
Terlepas dari hal tersebut, seorang penjual jasa penukaran uang baru yang bersangkutan, Agus, warga Batangan, apa yang dilakukan belum banyak diketahui waga. ”Sejak pagi sampai jam 10.00 ini baru kedatangan satu orang, asal Desa Bendar,” ujarnya.
Barang kali, lanjutnya, karena memang belum banyak yang mengetahui atau memang Lebaran yang masih lama, tapi bagi dia apa yang saat ini dilakuan adalah bekerja. Yakni, melayani penukuran uang tersebut adalah menjalankan usaha temannya, sehingga melakukan hal itu lebih awal tentu waktu bekerjanya bisa sedikit lumayan lama.
Sedangkan untuk nilai penukuran, dia mengambil jasa setiap Rp 100.000, pihak penukar membayarnya Rp 110.000. Sehingga dengan jasa nilai tukar 10 persen tersebut, ada beberapa orang yang mendekat dan bertanya menyampaikan komentar jasa nilai tukar itu terlalu mahal.
Mengingat apa yang dilakukan dengan mangkal di kawasan alun-alun ini adalah bekerja, maka pihaknya tidak merespons komentar tersebut. ”Sebaliknya bagi yang bersedia dan sepakat dengan jasa tersebut, kami siap melayani penukuran dalam jumlah berapa pun,” tandasnya.