Di Lokasi Bekas Genangan Banjir; Tanaman Padi Mulai Terserang Hama Penyakit

Dan ada petani yang sudah mencabut dan membuangnya.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Di lokasi bekas genangan banjir beberapa waktu lalu, sekarang para petani sudah kembali menanam padi karena waktunya sudah memasuki musim tanam (MT) II. Sedangkan tanaman padi MT I lalu,banyak yang mengalami gagal panen karena terendam banjir.

Akan tetapi, dari pantauan ”Samin News” di lokasi areal persawahan petani, baik di Desa Tanjang, Kecamatan Gabus maupun di Desa Karangrowo, Kecamatan Jakenan, kini mulai muncul serangan hama penyakit. Kendati, baru tahapan gejala tapi pihak yang berkompeten perlu segera turun tangan.

Hal itu harus dilakukan agar para petani pada MT I tanaman padinya tidak mengalami puso, akibat tergenang banjir pada MT II agar jangan lagi gagal panen karena serangan hama penyakit. Hanya saja petani tidak mengetahui secara pasti, jenis penyakit yang mulai menyerang tanaman padi saat ini.

Karena itu, mereka sepintas mengingat serangan hama penyakit itu seperti tungro yang pernah muncul di era Tahun 1990-an. Dengan demikian, karena belum tahu pengobatan dengan pestisida apa, maka rata-rata hanya membiarkannya.

Barangkali hal tetsebut, akan sewaktu-waktu bisa hilang meskipun tanpa diobati, dan jika melihat gejala yang muncul tumbuhnya tanaman padi seperti lambat. Sedangkan padi yang terserang diperkirakan sudah berumur satu bulan, yaitu daunnya pada tiap rumpun yang semula hijau berubah kekuning-kuningan.

Dengan demikian, untuk memastikannya bahwa hal itu serangan hama penyakit atau tidak, maka yang memahami adalah ahli pertanian atau ahli hama penyakit tanaman padi. Akan tetapi, tanaman padi di Desa Gebang yang bersebelahan dengan Tanjang rata-rata bagus, dan bahkan saat ini mulai berbulir.

Diminta tangapannya berkait hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar, pihaknya akan secepatnya melakukan pengecekan ke lapangan. Selain itu, personel petugas pengamat hama provinsi yang bertugas di Pati juga akan diturunkan ke lapangan.

Tujuannya tak lain, agar munculnya gejala serangan hama penyakit tanaman padi itu berdampak akan mengalami puso atau masih bisa diupayakan penanganannya. ”Harapan kami setelah gagal panen akibat banjir, untuk MT II ini para petani jangan sampai gagal panen lagi,” tandasnya.

Previous post Surat Terbuka Terkait Pemindahan Ibu Kota
Next post Persediaan Vaksin Terbatas yang Tidak Kebagian Menunggu Giliran Berikutnya

Tinggalkan Balasan

Social profiles