SAMIN-NEWS.com, PATI – Kendati ribuan botol minuman keras (miras) berbagai merk, Jumat (9/4) kemarin baru saja dimusnahkan pihak kepolisian, tapi Sabtu (10/4) pagi tadi sekitar pukul 06.30 ada warga RT 03/RW 1 diketemukan meninggal, di pos kamling RT 04/RW 1. Orang tersebut tak lain, Tumijan (50), warga Dukuh Karangdowo, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati.
Sedangkan faktor penyebab meninggalnya, ayah dua anak yang sehari-hari adalah pekerja bangunan itu, diduga keras karena terlalu banyak menenggak minuman karas (miras). Akan tetapi, besar kemungkinan korban dalam mengkonsumsi minuman itu tidak di pos kamling itu, melainkan ditempat lain dan besar kemungkinan juga bersama teman-temannya.
Akan tetapi, meninggalnya di pos kamling, lantaran setelah menenggak miras sudah tidak mampu membawa badannya pulang ke rumah. ”Dengan demikian yang bersangkutan masuk ke pos kamling tersebut, kemudian tidur di lantai tanpa alas,”ungkap Kapolsek Pati, Iptu Aris Pristianto ketika ditanya berkait hal tersebut, di lokasi kejadian.
Karena itu, lanjutnya, dalam pemeriksaan oleh pihaknya dan personel petugas dari Puskesmas Pati II, pada diri korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda tindak kekerasan. Sehingga faktor penyebab meninggalnya, karena terlalu banyak menenggak minuman keras. dan saat tidur di lantai pos kamling tidak menggunakan alas.
Menjawab pertanyaan, Aris Pristianto menambahkan, bahwa pihaknya bersama petugas dari Puskesmas Pati II bisa bertemu di lokasi tersebut pagi-pagi, karena persiapan menuju ke lolasi Pemilihan Kepala Desa Kutoharjo. ”Dengan demikian, kami yang seharusnya bersama-sama Pak Camat, harus ke lokasi ditemukannya orang meninggal dulu,”imbuhnya.
Sementara itu, ditemui di lokasi yang sama, salah seorang anggota keluarga korban, Suyadi menuturkan, bahwa keponakannya ini tidak mempunyai atau mengidap penyakit lain. Penyakit yang tak pernah sembuh-sembuh adalah minum miras, dan jika dalam kondisi mabuk kalau diingatkan justru mengajak bertengkar.
Hal seperti itu terjadi tidak hanya baru satu atau dua tahun, tapi sudah bertahun-tahun. ”Kami merelakan, jenazah keponakan kami tidak perlu dibawa ke rumah sakit, tapi akan kami bawa pulang untuk dimakamkan,”tandasnya.