Dilarang Mudik, Masyarakat Diyakini Tetap Balik Kampung

SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah memutuskan mengetatkan jadwal mudik lebaran Idul Fitri Tahun 2021 semula 6 s/d 17 Mei berubah diperketat menjadi tanggal 22 April hingga 24 Mei. Pemerintah meniadakan mudik dengan maksud mengendalikan penyebaran corona virus desease (Covid-19).

Meski terbilang pemerintah banyak membuat pengecualian dalam pelarangan mudik ini, mulai sejumlah tempat pariwisata dibuka, juga terdapat wacana dispensasi atau pembebasan bagi santri untuk mudik pulang ke rumah masing-masing.

Bagi salah satu masyarakat melihat pelarangan peniadaan mudik tersebut tidak secara tegas dilaksanakan oleh pemerintah. Pasalnya terdapat beberapa pihak yang dikecualikan. Dan imbasnya adalah peniadaan mudik itu disiasasati.

Salah satu masyarakat Pati, Syah Jihan mengatakan jika pemerintah benar-benar hendak mengendalikan penyebaran kasus Covid-19, maka semua pihak tanpa pengecualian semua dituntut melaksanakan menerapkan protokol kesehatan.

Meski demikian, diakuinya bahwa masyarakat kita itu pintar. Pemerintah melarang mudik dengan diperketat itu, justru waktu pemilihan perjalanan yang dituju akan disesuaikan. Sehingga tidak berbenturan dengan jadwal yang ditentukan itu.

Salah satu masyarakat Pati, Syah Jihan.

“Contoh saja, pemerintah melarang mudik dengan jadwal yang telah dibuat. Tapi coba dilihat pasti masyarakat akan mudik sebelum tanggal tersebut,” ungkapnya, Selasa (27/4/2021).

Kabarnya perjalanan dari darat hingga laut semua diperketat. Dan pihaknya yang bakal melakukan perjalanan ke Yogyakarta menggunakan jalur darat dari Terminal Kembang Joyo itu dipilih jauh hari sebelum hari raya lebaran.

Sejak pandemi Covid-19 yang muncul tahun 2020, berdampak pada perusahaan bus mengalami penurunan penumpang. Salah satu sopir bus Haryanto menyebut bahwa membawa penumpang setengah dari daya tampung merupakan suatu capaian besar di tengah pandemi.

“Sejak pandemi tahun kemarin itu, kita sangat terdampak. Membawa setengah penumpang saja itu sudah sangat bagus,” ujarnya.

Terkait dengan pelarangan mudik itu, ia berpendapat serupa bahwa masyarakat masih akan tetap ada yang mudik ke kampung halaman. Masyarakat tetap nekat meski pemerintah telah melarang mudik. Pihaknya menyebut masyarakat kita telah bosan dengan adanya pandemi.

Previous post Lubang Galian Pelebaran Segmen I Winong-Pucakwangi Harus Ditambah Lagi Pemadatannya
Next post Menyikapi Kedatangan Pemudik Semua Kecamatan Bergerak Bersama Lintas Sektoral

Tinggalkan Balasan

Social profiles