SAMIN-NEWS.com, PATI – Awal puasa Ramadan atau pertengahan April lalu kapal penangkap ikan dari Juwana, satu per satu mulai berdatangan. Karena itu, sepanjang tepi alur Kali Juwana mulai hilir Jembatan Juwana di ruas jalan nasional Juwana-Rembang, mulai banyak kapal yang tambat, dan diperkirakan dalam kurun waktu cukup lama.
Biasanya, kapal-kapal tersebut baru kembali melaut setelah selesainya acara tradisional sedekah laut, sehingga puncak kedatangan kapal tersebut biasanya berlangsung pada H-7 sebelum Lebaran. Dengan demikian, dampak yang muncul di sepanjang alur Kali Juwana hingga lepas jauh ke hilir Pulau Seprapat akan diwarnai dengan banyaknya deretan kapal yang sandar.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Dwi Endang Subekti, membenarkan hal tersebut. ”Sampai menjelang pertengahan puasa Ramadhan ini, kapal-kapal penangkap ikan Juwana baru dalam perjalanan dari Indonesia Timur,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kapal yang sudah sandar kira-kira barus sekitar 40 persen atau sebanyak 300 kapal, dan biasanya pada puncak kedatangannya bisa sampai 800 kapal. Karena itu, para jajaran petugas pengamanan dari Tim terpadu kini juga mulai sibuk melakuan pengaturan kapal yang harus tambat/parkir.
Tim tersebut selain dari TPI juga Satpolair, Kamla, Syahbandar, P3, PSDKP, Polsek dan Koramil. Tim juga terus melakukan patroli utuk mengatur kelancaran alur sungai, agar jangan sampai ada kapal yang hendak masuk terhalang, serta melakukan pengawasan terhadap pengamanan dan keselamatan kapal agar tidak terjadi musibah terbakarnya kapal.
Pemantauan utamanya dilalukan terhadap kapal-kapal yang pekerjanya melakukan pengelasan, karena percikan apinya berpotensi menjadi salah satu faktor penyebabnya. ”Kami juga sudah menyediakan tiga unit alat pemadam kebakaran portabel yang siap siaga,” imbuh Dwi Endang Subekti.