SAMIN-NEWS.com, PATI – Belum genap sepekan usainya pemilihan kepala desa (Pilkades) Kutoharjo, Kecamatan Pati, satu jenazah seorang perempuan warga desa setempat harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19. Sedangkan beberapa waktu sebelumnya, dua jenazah seorang perempuan warga Dukuh Ngrandu desa setempat yang meninggal juga dimakamkan dengan protokol yang sama.
Selain itu beberapa perangat desa yang ikut tergabung dalam kepanitiaan juga diketahui positif terpapar Covid-19, dan bahkan ada yang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan calon ”incumbent”, H Hartono dari hasil Rapid Test Antigen menjelang pilkades juga dinyatakan positif terpapar, tapi saat pelaksanaan bisa hadir di TPS.
Dari hasil Rapid Test Antigen terakhir, pada malam hari sebelum pelaksanaan pilkades, papar ketua panitia Madekan Arif, hasilnya diketahui negatif. ”Karena itu, panitia menerima kehadiran Pak Hartono di TPS sebagaimana diatur dalam ketentuan, karena berdasarkan hasil test-nya yang disampaikan kepada kami memang negatif,”ujarnya.
Terpisah salah seorang panitia Pilkades Kutoharjo, Yoga yang juga Ketua BPD setempat menegaskan, selama berlangsungnya pelaksanaan pemelihan, warga yang datang untuk menggunakan hak pilihnya dari sebelum pintu masuk sudah dilakukan pengecekan panitia. Utamanya, adalah berkait dengan suhu badan, dan hasilnya tidak ada yang melebihi 37,3 derajat celcius.
Dengan demikian, saat itu kondisi suhu badan ribuan pemilih semua normal sehingga kecil kemungkinan, dan bahkan semua dalam kondsi sehat. ”Sebab, sampai pilkades berakhir tidak ada yang menghubungi panitia,”ujarnya.
Sementara itu, dari keterangan yang dihimpun ”Samin News” (SN) Rabu (14/4) pagi ini menyebutkan, bahwa jenazah seorang perempuan, warga Kutoharjo itu semalam sekitar pukul 21.00 dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Karangdowo, desa setempat. Sebelum meninggal, almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati.