SAMIN-NEWS.com, PATI – Selasai waktu makan sahur di hari pertama puasa, di kawasan lingkungan Waduk Gunungrowo, di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, sudah memunculkan kondisi negatif. Yakni, berkumpulnya gabungan kelompok anak muda tidak jelas dari mana asalnya, beramai-ramai menyulut mercon atau petasan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Hal itu bisa dilihat dari berkas serpihan kertas mercon yang selesai disulut dan meledak, berserakan di tepi pagar depan waduk. Akan tetapi, hal sama juga banyak dijumpai di bagian bendung depan waduk, yang terletak di bagian bawah akses jalan, sehingga hal itu menunjukkan bahwa mercon-mercon iti didapat maupun dibeli dari pengedar maupun pembuatnya.
Dari pantuan ”Samin News” (SN), jika dilihat dari serpihan kertas berasal dari ledakan mercon tersebut menunjukkan, bahwa ukuran mercon tersebut minimal sebesar ukuran jempol kaki orang dewasa. Dengan demikian, jika kondisi awal puasa Ramadan ini tidak segera ada penanganan dari pihak kepolisian tentu akan terus berlanjut.
Sebab, tempat untuk menyulut mercon itu tidak hanya sekadar di lokasi bagian depan waduk tapi juga di sisi utara dan barat laut. Dengan demikian, mereka bisa memilih tempat di lokasi kawasan itu sesuai yang dikehendaki bersama-sama temannya, sehingga jika terjadi pembiaran maka yang bergabung semakin bertambah banyak.
Dampaknya, jika suplai mercon itu terus terjadi maka hal tersebut bisa ditebak ada yang membuat atau memproduksinya. Dampak lain, bisa-bisa sepanjang keliling waduk tersebut dalam satu bulan atau selama puasa Ramadan menjadi ajang untuk meledakkan ribuan mercon.
Ketika salah seorang petugas bagian pemeliharaan lingkungan waduk tersebut ditanya, rombongan kelompok ini datang dari mana saja, menyatakan tidak tahu. Demikian pula, jika hal itu terus terjadi maka tiap pagi akan terus membersihkan serpihan kertas bekas ledakkan mercon tersebut.
”Lha bagaimana lagi, jika ini sudah menjadi tugas kami,”ujarnya lirih.