SAMIN-NEWS.com, PATI – Jika kembali dirunut terjadinya kemayioan di Pati yang jenazahnya dimakamkan standar prokol Covid-19, sebenarnya ada dan berlangsung di hari Minggu (25/4) lalu. Yakni, di Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu yang pelaksanaan pemakamannya oleh tim relawan Pati utara, Tunggulwulung.
Sedangkan berikutnya, Senin (26/4) kemarin juga dimakmamkan lagi jenazah dengan standar protokol yang sama. Yakni, di Desa Keboromo juga kecsmatan setempat tapi dimakamkan di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso juga oleh Tim Relawan Pati utara, Tunggulwulung.
Untuk hari ini, Selasa (27/4) sejak pagi hingga sore tadi, papar salah seorang anggota Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Purnama, ada tiga jenazah yang harus dimakamkan standar protokol Covid-19. ”Untuk pemakamannya dilakukan oleh tim BPBD, di antaranya adalah jebazah seorang perempuan, warga Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen,” ujarnya.
Pemakaman berikutnya, lanjut dia, jenazah seorang warga Kalikalong, Kecamatan Tayu. Dengan demikian, untuk pemakamannya kembali dilakukan oleh relawan Pati utara, Tinggulwulung, sehingga pihaknya bisa beristirahat siang.
Hal tersebut dilakukan sambil menunggu ksdatangan jenazah, seorang perempuan warga asal Pati dan meninggal di Surabaya dengan pemakaman standar protokol Covid-19. Karena itu, jenazahnya dikirim dari Surabaya dengan lokasiu pemakaman di Temoat Pmakaman Umum (TPU) Segaran, Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati.
Dengan selesainya pemakaman jenazah tersebut, seperti biasa dia bersama tim yang lain selalu berdoa, hendaknya jangan ada lagi pemakaman jenazah dengan standar Covid-19 jangan kembali terjadi. ”Apalagi, jika pemakaman tesebut harus berlangsung pada malam hari, rasanya seperti pemakaman tersebut akan terus berlanjut,” ujarnya.
