SAMIN-NEWS.com, PATI – Sebutannya sebagai pasar hewan sepertinya tidak layak kalau buka tiap hari, maka secara turun temurun atau bahkan selamanya hanya buka sepekan sekali di hari pasaran. Jika Pasar Hewan Margorejo, hanya buka pada tiap pasaran Wage, sehingga hari-hari biasa pasar di pinggir jalan raya Pati-Kudus ini sepi.
Karena itu, untuk mengikuti perkembangan zaman pasar ini lebih baik disulap sebagai pasar umum yang buka tiap hari, selain hari pasaran Wage. Dengan demikian, perputaran ekonomi di dalam pasar ini, benar-benar dinamis karena transaksi antara pedagang dan pembeli tidak perlu harus menunggu sepekan sekali, dan selesai itu berhari-hari kembali sepi.
Padahal, papar para pedagang yang bisa dihitung dengan jari, jika pasar hewan diperkuat dengan hadirnya pasar umum, paling tidak wilayah Kecamatan Margorejo punya pasar daerah seperti kecamatan lainnya, dan bahkan lebih maju, karena mudah transportasinya. Sebab, terletak di pinggir jalan raya Pati-Kudus,” ujar salah seorang di antara mereka, Samadi (62).
Tersedianya dua los pasar ”sepi” ini jika akan didukung sebagai pasar umum, lanjutnya, bisa digeser ke belakang menempatai lokasi tambatan kambing. Sebab, lokasi tambatan hewan ini sudah tersedia di bagian belakang bersebelahan dengan tambatan sapi, sehingga halaman depan yang terdapat deretan kios mangkrak bisa dibuat bangunan pasar grosir atau pasar yang khusus berjualan barang-barang produk UKM.
Dengan demikian, baru lokasi di belakangnya dibuat pasar umum, agar tiap hari ada pengunjungnya sehingga tidak sepanjang umur pasar ini sebagai pusat perekonomian yang tidak berkembang. Jika benar, ada kemauan untuk mengubah pasar hewan diperkuat dengan pasar umum, dan pusat perbelanjaan lainnya, maka tiapa pasaran wage kendaraan pengangkut hewan bisa di buka di sisi selatan dan utara.
Khsus yang disebut terakhir, merupakan bagian ujung jalan menuju ke kompleks Lorong Indah (LI) dan yang di bagian selatan pasar merupakan jalan menuju ke warung remang-remang di luar pasar hewan. ”Kami sependapat dan mendukung pendapat bapak dari Bidang Pasar, dan jika tidak Pasar Hewan Margorejo ini akan dikepung dengan hadirnya warung remang-remang,” tandas salah seorang pedagang lainnya yang minta namanya disebut sebaga Juri.