SAMIN-NEWS.com, PATI – Dalam upaya menormalisasi jaringan irigasi di kawasan hilir, baik Waduk Seloromo di Desa/Kecamatan Gembong dan Gunungrowo di Desa Sitiluhur, wilayah kecamatan setempat pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana mengalokasikan anggaran miliaran rupiah. Akan tetapi rekanan pemenang tender paket pekerjaan tesebut, sama sekali tidak mengetahui di mana ujung dan pangkal lokasi proyek tersebut.
Dengan demikian, masyarakat yang melihat dan mengetahui berlangsungnya pelaksanan paket pekerjaan itu, ketika ditanya, siapa yang melaksanakan pekerjaan tersebut menyatakan tidak tahu. Jangankan berapa nilai kontrak biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut, serta apa jenis paket pekerjaan yang harus dilalsanakan sama sekali tidak ada penjelasan tertulis.
Karena itu, papar beberapa warga yang melihat paket pekerjaan di jaringan irigasi yang melintas di sebelah timur SMP 1 Tlogowungu menyatakan tidak tahu. ”Tahu-tahu ada alat berat jenis ekskavator datang, kemudian hanya sekadarnya mengeruk endapan lumpur di sisi selatan jalan dari Tlogowungu ke Waduk Gunungrowo,”ujar Tikno, warga yang tengah berada di sekitar lokasi itu.
Hal tersebut, lanjut dia, kendati proyek itu terpisah-pisah karena menyangkut banyak paket yang harus dikerjakan, jika hal itu dipasang papan nama di bagian kedua ujungnya ketika masyarakat melihat dan ikut membaca, tentu mengetahui apa maksudnya. Tidak seperti kondisi yang terjadi di jaringan saluran yang ada di Tlogowungu ini.
Atas dasar kondisi pelaksanaan pekerjaan yang tampak hanya sekadarnya tersebut, maka saat mengeruk endapan lumpur juga tidak bisa maksimal. ”Hal itu terjadi, karena untuk membuang tanah hasil pengerukan ke sebelah kanan hilir tidak ada tempatnya, dan jika terjadi kondisi seperti itu seharusnya disediakan kendaraan pengangkut untuk membuangnya di lokasi lain,”tandasnya.
Sementara itu, Lilik, salah satu personel petugas lapangan dari BBWS Pemali-Juwana, ketika dihubungi lewat fasilitas Hp-nya, membenarkan di lokasi tersebut memang ada pelaksanaan pekerjaan. ”Mungkin saja pelaksanaannya belum maksimal, coba kami ceknya ke lokasi.”