SAMIN-NEWS.com, PATI – Hari ini, Kamis (1/4) adalah saat terakhir ditutupnya sementara Balai Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, menyusul salah seorang calon ”incumbent” Hartono positif terpapar Covid-19. Selain itu juga istrinya, dan dua perangkat desa lainnya di jajaran Pemerintahan Desa (Pemdes) setempat.
Mengingat penutuan sementara hanya berlangsung dua hari, maka Jumat (2/4) besok balai desa tersebut sudah dibuka kembali untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Kendati demikian, warga yang membutuhkan layanan akan kepentigannya tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), sehingga mereka tetap aman dari penularan virus Covid-19.
Di sisi lain, papar Camat Pati, Drs Didik Rusdiartono, saat ditutupnya balai desa itu juga diikuti dengan penyemprotan disinfektan. ”Dengan demikian, untuk rangkaian pelaksanaan santiaji dalam pemilihan kepala desa (pilkades) besar kemungkinan akan dilakukan panita di sela-sela masa kampanye yang akan dimulai Sabtu (3/4),” ujarnya.
Untuk pelaksanaan pilkades Kutoharjo, lanjut Didik Rusdiartono, diprediksi tidak akan memunculkan kerawanan, meskipun jumlah pemilihnya mencapai 7.206 orang. Alasannya, karena calon yang tampil adalah ”incumbent” periode sebelumnya, dan didampingi anggota keluarganya sehingga statusnya adalah tak beda jauh dengan calon tunggal.
Terlepas dari hal yang disebut terakhir, maka hal yang utama menjadi perhatian panitia adalah masalah pemberlakuan protokol kesehatan. Di antaraya, semua panita harus memakai sarung tangan dari bahan latex, dan meja panitia yang satu dan satunya harus ada pengaman dari lembar plastik ukuran sedikit lebih tebal.
Dengan demikian, jika terjadi komunikasi antara panitia dengan pemilih maupun antara yang satu dan satunya tidak terjadi secara langsung melainkan ada pembatasnya, dan untuk tinta juga jari pemilih setelah selesai menggunakan hak pilihannya tidak boleh dicelupkan tapi diteteskan. ”Tinggal masalah pengunjung yang berkerumun di sekitar lokasi TPS ini yang perlu dibahas dan disikapi,” tandasnya.