SAMIN-NEWS.com, PATI – Dari pagi hingga Rabu (28/4) siang ini, memang tidak berlangsung pemakaman standar protokol Covid-19. Akan tetapi, faktanya hal tersebut bukanlah jaminan bahwa Pati sudah terbebas dari kondsi meninggalnya warga meninggal yang harus dimakamkan dengan standar protokol itu.
Sebab, fakta yang ada juga sudah banyak berbicara, bawa Selasa (27/4) kemarin ternyata masih ada tiga pemakaman jenazah dengan standar tersebut. Masing-masing di Desa Keboromo, Kecamatan Tayu tapi pemakaman di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, oleh Tim Relawan Pati utara, Tunggulwulung.
Berikutnya, papar salah seorang anggota Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Purnama, diikuti pemakaman jenazah seorang perempuan, warga Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen. ”Sebelum meninggal, almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati,” ujarmya.
Sore harinya, lanjut dia, disusul pula dengan pemakaman jenazah seorang perempuan kiriman dari Surabaya. Untuk pemakamannya berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Segaran, Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati.
Selesai pemakaman tersebut, dia bersama anggota tim lainnya selalu bedoa, mengharap agar pemakaman berikutnya segera berhenti, dan tidak ada lagi mengingat waktunya dari sore tentu akan berganti malam. Akan tetapi, faktanya sekitar pukul 21.00 tadi malam masih ada lagi satu jenazah yang harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19.
Jenazah tersebut adalah seorang laki-laki, warga Desa Purwokerto, Kecamatan Tayu yang pemakamannya dilaksanakan oleh Relawan Pati Utara, Tunggulwulung. ”Sebelum meninggal almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Margoyoso, Pati,” imbuhnya.
