Surat Terbuka Terkait Pemindahan Ibu Kota

KITA semua pasti mengerti maksut positif dan konstruktif di balik rencana pemindahan ibu kota yang sebenarnya sudah sedari dulu digembar-gemborkan oleh Pemerintah Indonesia.

Ada beberapa alasan yang dapat terbaca dibalik wacana pemindahan ibu kota tersebut. Yang pertama, pembangunan ibukota baru memang sudah termasuk di dalam program pembangunan infrastruktur yang sudah dicanangkan sejak 2014 oleh Presiden Jokowi.

Yang kedua, pembangunan ibu kota baru tentu juga akan membuka berbagai peluang bagi tenaga kerja dalam negeri selama peluang tersebut tidak diberikan kepada para tenaga kerja asing.

Selain itu, pembangunan ibukota baru membuka kesempatan profit bagi para investor, pengembang, arsitek, produsen bahan bangunan, ahli tata kota dan segenap unsur bisnis terkait pembangunan infrastruktur.

Dan yang terpenting, pemindahan ibu kota tersebut tentu secara langsung akan membawa dampak pada pandangan masyarakat yang selama ini menganggap Indonesia begitu jawa sentris.

Memang mujur tak bisa diraih dan malang tak bisa ditolak. Sebab diluar dugaan bahwa semenjak pagebluk Covid-19 tiba, ternyata hal tersebut mampu melumpuhkan berbagai mekanisme penggerak ekonomi termasuk di Indonesia.

Pagebluk Corona yang masih belum berakhir pada saat naskah ini ditulis terbukti telah menghadirkan prahara resesi ekonomi yang harus dijaga ketat agar jangan sampai menjadi depresi ekonomi seperti pada tahun 30an abad XX yang terbukti disusul malapetaka Perang Dunia II.

Dalam hal ini, siapa yang akan begitu terdampak dan menderita? Jawabannya tentu begitu sederhana. Iya, mereka adalah masyarakat miskin yang terpaksa harus terseok-seok laju hidupnya karena dampak pandemi yang semakin menggila.

Untuk itu, dapat dipastikan bahwa rakyat kecil tentu begitu membutuhkan bantuan subsidi bantuan dari pemerintah yang tentu akan serta merta memperngaruhi berbagai agenda pembangunan di Indonesia.

Memang bisa saja anggaran pembangunan ibukota baru tetap dipertahankan demi tetap melaksanakan pembangunan dengan alasan dana pembangunan seluruhnya diambil dari luar APBN bahkan terbuka untuk para investor. Namun apakah kita tega hati untuk tidak peduli jeritan amanat penderitaan rakyat miskin akibat kemerosotan daya ekonomi gegara pagebluk Corona ?

Berkaca pada sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan rendah hati kami semua tentu ingin dan berusaha memberanikan diri untuk memohon kepada Pemerintah Indonesia untuk menunda rencana pemindahan ibu kota demi menjaga hati masyarakat yang kini tengah begitu terluka.

Previous post Imbas Refocusing, Program Rutinan Tahunan Disdagperin Kini Ditiadakan
Next post Di Lokasi Bekas Genangan Banjir; Tanaman Padi Mulai Terserang Hama Penyakit

Tinggalkan Balasan

Social profiles