BEBERAPA hari ini, warga net Indonesia kembali heboh menyusul viralnya Silicon Valley ala Indonesia yang diberi nama Bukit Algoritma yang bertempat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) ini menjadi ramai lantaran digadang-gadang akan menjadi the next Silicon Valley. Seperti kita ketahui Silicon Valley memang telah menjadi tempat yang telah berhasil melahirkan berbagai perusahaan raksasa seperti Google, Apple, Facebook, Tesla bahkan Netflix.
Meskipun begitu manis ketika dibayangkan, rencana pembangunan Bukit Algoritma di Sukabumi tersebut tentu tak luput dengan berbagai nyinyiran dari warga net Indonesia yang begitu skeptis akan pembangunan tersebut.
Bentuk nyinyiran tersebut pun begitu bervariatif, mulai dari yang mempermasalahkan nama dan menyebut bahwa nama Bukit Algoritma tersebut sebenarnya lebih cocok menjadi nama sebuah kedai kopi, hingga ada pula mereka yang justru menyoroti nilai pembangunan yang begitu fantastis.
Bukan hanya rencananya yang begitu megah, dana yang siap dikucurkan untuk pembangunan kawasan ekonomi eksklusif tersebut. Kawasan Bukit Algoritma yang rencananya bakal dibangun di kawasan seluas 888 hektar itu membutuhkan dana sekitar Rp18 triliun rupiah.
Selain itu wargta net pun menghawatirkan jika nanti proyek yang melibatkan perusahaan pelat merah, PT Amarta Karya (Persero) tersebut nanti ujung-ujungnya akan dikorupsi seperti proyek-proyek besar lain sebelumnya.
Meskipun kehawatiran ini terlalu dini dan terasa cukup berlebihan, akan tetapi hal ini menjadi sesuatu yang wajar mengingat bagaimana proyek-proyek besar di Indonesia nyatanya memang seringkali menjadi ajang mengeruk keutungan bagi beberapa pihak saja.