SAMIN-NEWS.com, PATI – Upaya pemadatan untuk pelebaran ruas jalan segmen II Jakenan-Jaken, sampai saat ini belum bisa mencapai maksimal. Lebih-lebih hal itu, untuk pelebaran ruas jalan yang di sisi kanan (selatan) dari arah Jakenan.
Bahkan, papar pengawas lapangan dari Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Samijan ST, untuk keperluan tersebut rekanan harus menggunakan truk tronton bermuatan penuh. Yakni, maksimal kurang lebih dengan bobot sebanyak 26 ton dengan cara bagian roda samping masuk ke bagian pelebaran yang sudah diperkuat dengan material beskos.
Dengan demikian, bagian roda samping yang lain berada di atas badan jalan, dan yang ada dalam lubang pelebaran bergerak maju maupun mundur. ”Melalui upaya tersebut diharapkan bisa menghasilkan bagian dasar (fondasi) pelebaran yang benar-benar maksimal, sehingga saat nanti ada truk bermuatan berat melintas di atasnya bagian penambahan pelebaran itu tidak ambles,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjut dia, bebegitu roda maupun truk tersebut bergerak maju-mundur, justru bagian bawah penambahan lebar untuk materialnya ikut terangkat. Tak ketinggalan, bagian samping pada lubang pelebaran yang awalnya mencapai kedalaman 50 cm dan lebar 75 cm itu juga ikut melesak.
Hal tersebut terjadi di bagian sisi kanan (sekatan) yang lokasi sebelahnya adalah areal persawahan, meskipun dari panjang untuk tambahan pelebaran ini mencapai 2.890 meter, tapi tidak semua mengalami hal demikian. Karena itu, upaya penananganan akan dilakukan pada tahap berikutnya atau paling tidak selesai Lebaran.
Caranya, yaitu dengan menambah material beskos yang dicampur dengan semen curah, dan sebagian dibasahi air agar terjadi pembatuan. ”Kami cenderung mengharuskan rekanan melakukan penambalan (patching) untuk badan jalan rusak di segmen III (pemaksimalan), agar pengguna jalan yang melintas sedikit merasa nyaman,” imbuhnya.