SAMIN-NEWS.com, PATI – Belajar dari kejadian setiap banyak kapal penangkap ikan dari Juwana yang pulang menjelang Lebaran, ujung-ujungnya berakhir dengan terjadinya musibah kebakaran. Padahal sejak dini, jajaran pihak terkait sudah memasang peringatan di sepanjang alur kali tempat kapal itu tambat.
Akan tetapi, akibat faktor abai dan lalainya kalangan pengurus maupun pengelola dan kalangan lingkungan sekitarnya, maka musibah kebakaran tak bisa dihindari. Sebagaimana kebakaran semalam, Senin (3 Mei) 2021 yang menimpa kapal penangkap ikan Asia Makmur yang tambat di pinggur alur Kali Juwana, di kawasan lingkungan pelabuhan lama (selatan).
Mengutip laporan pihak Damkar Linmas Satpol PP Pati menyebutkan, kebakaran kapal penangkap ikan Asia Makmur yang sedang tambat/sandar di Pelabuhan Selatan (lama), di Desa Pajeksan, Kecamatan Juwana. tersebut bermula adanya pembakaran sampah sekitar pukul 16.30. Tepatnya, setelah kegiatan sebuah bengkel tutup selesai kerja, tapi lepas pengawasan.
Sedangkan material sampah yang dibakar, adalah limbah bengkel seperti potongan kayu, serbuk gergaji dan ban yang ada di sekitar kapal tersebut. Sekitar pukul 18:00 api dari pembakaran sampah itu membesar dan menyambar bagian lambung kapal baru yang masih dalam proses finishing tersebut, tapi sudah dilakukan upaya pemadaman oleh Anak Buah Kapal (ABK) yang ada di sekitar lokasi.
Akan tetapi, lanjut laporan tersebut, upaya itu tidak berhasil sehingga sekitar pukul 18:39 kebakaran itu ditangani tim terpadu. Yakni, Damkar Kapal Pelabuhan Juwana, dan akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00.
Hal itu menyusul datangnya lima unit mobil Damkar Satpol PP Pati, dan satu unit Damkar dari PT Garudafood. Seluruh personel Damkar tersebut sebanyak 15 orang, tapi mendapat bantuan dari TNI-Polri, Polairud, Masyarakat Komunitas Nelayan dan Anak Buah Kapal (ABK).
Dalam musibah kebakaran kapal tersebut tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material ditaksir mencapai Rp 50.000.000. Sebab, yang terbakar adalah lambung kapal bagian depan sebalah kanan, dan dugaan penyebab terjadinya kebakaran kapal itu adalah pembakaran sampah yang lepas pengawasan.
Diminta tangagapan berkait musibah tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Dwi Endang Subekti mengungkapkan, seluruh jajaran Tim Terpadu tiap hari sudah melakukan terpadu, baik, pagi, siang maupun malam. ”Akan tetapi namanya musibah, ternyata tetap tak bisa dihidarkan, apalagi saat ini adalah puncaknya kapal-kapal penangkap ikan pulang, sehingga alur kali pun penuh sesak,” imbuhnya.