SAMIN-NEWS.com, PATI – Lingkungan Kompleks Rumah Sangat Sederhana (RSS) Sidokerto Pati, masing-masing di RT 10 dan 12 RW 01, Jumat (7 Mei) 2021 semalam ambyar. Hal itu menyusul munculnya klaster baru jamaah shalat tarawih, di Masjid Al-Istiqomah, di RT 12.
Karena itu, sejak kemarin hingga semalam dari hasil swab antigen, diketahui sebanyak 29 orang positif terpapar Covid-19. Bahkan 10 di antaranya harus dirawat di beberapa rumah sakit tersebar, baik di Rumah Sakit Mitra Bangsa maupun di KSH, dan RS Fastabiq Sehat Pati.
Sedangkan, papar Camat Pati, Drs Didik Rusdiartono, 19 orang lainnya semalam masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo. Dengan demikian, Sabtu (8 Mei) 2021 hari ini, sebanyak 220 orang warga kedua RT di kompleks RSS itu harus dilakukan swab antigen.
Hasilnya benar-benar cukup mengejutkan, dari jumlah warga sebanyak itu selesai dilakukan swab antigen hasilnya ternyata 26 orang positif. ”Dari jumlah yang positif terpapar sebanyak itu, ada di antaranya dalam satu keluarga sampai terpapar lima orang,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti itu, lanjut dia, benar-benar sangat menyesalkan, munculnya klaster baru di masjid yang menyelanggarakan shalat tarawih, tapi banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Sehingga klaster baru itu bukanlah klaster rumah tangga.
Dengan demikian, lebih baik untuk sementara penyelenggaraan shalat tarawih dihentikan sampai ada keputusan lebih lanjut. ”Karena itu, kami mohon kepada warga yang hari ini hasil swab antigennya negatif, hendaknya tetap waspada serta mematuhi protokol kesehatan (prokes),” tandasnya.
Diperoleh keterangan, untuk pelaksanaan swab antigen warga sebanyak itu selain dilakukan oleh personel petugas dari Puskesmas Pati II juga mendapat bantuan personel dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Untuk bantuan personel lainnya datang pula dari Puskesmas Tlogowungu, dan Puskesmas Wedarijaksa I.
Sementara itu, dokter purna tugas yang diperbantukan di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, dr Luther Selawa memprediksi munculnya klaster tersebut besar kemungkinan berawal ada warga yang positif terpapar. Akan tetapi dalam kerumunan tidak memakai masker, maka semua terkena.
Jika sudah demikian, maka keluarga yang ada di rumah pun pasti ikut terpapar. ”Pakailah masker, dan hal itu jangan sampai diabaikan,” imbuhnya.