Ledakan Kasus Covid-19 Hantui Perayaan Idul Fitri

SEPEKAN menjelang Hari Raya Idul Fitri, pusat-pusat perbelanjaan hamper seluruhnya diserbu oleh pengunjung yang tentu akan menimbulkan kerumunan. Kondisi semacam ini tentu membuat sebagian orang merasa was-was jika hal ini nantinya akan berujung pada lonjakan angka Covid-19 di berbagai wilayah.

Lautan manusia di tanah abang yang sempat viral di media sosial tersebut tentu membuat asumsi semacam ini terasa begitu tepat. Tak hanya tanah abang, hampir semua pusat berbelanjaan baik yang berada di kota besar maupun yang berada di daerah kini menjadi penuh sesak akibat ramainya pengunjung.

Kondisi semacam ini tentu menjadi perhatian berbagai kalangan. Sebab, bukan tidak mungkin euforia menyambut lebaran ini justru akan menjadi bumerang dan memincu ledakan kasus Covid-19 di berbagai wilayah.

Padahal dalam catatan Satgas saja disebutkan bahwa selama Bulan Ramadhan ini telah terjadi lonjakan angka Covid-19 yang salah satunya dipicu oleh kegiatan buka bersama.

Jika buka bersama saja sudah berhasil mengacau, lantas akankah eufuria belanja berbagai kebutuhan Idul Fitri tersebut juga akan turut memperparah kondisi dengan melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai daerah?

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengingatkan, dibolehkannya aktivitas masyarakat di bulan Ramadan seperti buka puasa bersama, shalat tarawih, dan aktivitas berbelanja di tengah menurunnya kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan bisa memicu ledakan kasus Covid-19.

Data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19, kasus harian virus Corona di Indonesia rata-rata 5.000 setiap hari.

Meningkatnya aktivitas masyarakat di bulan Ramadan seperti berbelanja, buka puasa bersama dan shalat tarawih berpotensi memicu klaster penularan baru. Apalagi jika semua aktifitas ini dilakukan dengan mengabaikan protokol kesehatan.

Selain Ramadhan, momentum lebaran juga harus menjadi perhatian. Sebab biasanya lalu lintas dan mobilitas seseorang akan begitu meningkat di Hari Raya Idul Fitri. Dalam hal ini, tradisi berkunjung dan bersilaturrahmi ke saudara maupun tetangga juga beresiko menambah parah pandemi.

Pada momen ini, sudah selayaknya agar kita mau berkaca dengan Tsunami Covid-19 yang terjadi di Negara India yang kabarnya hal tersebut salah satunya disebabkan oleh sebuah upacara keagamaan. India semakin suram setelah para dokter di sana berbicara tentang varian baru virus Corona yang menyebar lebih cepat dari sebelumnya. Varian baru ini lebih rentan terpapar kepada kaum muda dan bahkan anak-anak.

Previous post Antisipasi Kemacetan, Satlantas Pati Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Next post Pengguna Jalan Jakenan-Jaken Mulai Sedikit Nyaman

Tinggalkan Balasan

Social profiles