SAMIN-NEWS.com, PATI – Pembangunan nasional membutuhkan suatu data dan informasi yang cepat, akurat serta valid. Pasalnya tantangan dunia semakin menuntut agar beradaptasi dan menyesuaikan perkembangan zaman yang bisa diukur dengan angka-angka, misalnya dalam penyediaan data statistik beragam sektor.
Penyediaan data di sini Badan Pusat Statistik (BPS) berperan aktif untuk menyediakan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Upaya pembangunan oleh BPS Kabupaten Pati misalnya menyediakan data untuk mengukur dan bahan penilaian pembangunan ke depan.
Kepala BPS Pati, Anang Sarwoto menyebutkan bahwa upaya pengembangan yang dilakukan BPS sampai saat ini telah menghasilkan beragam data dan indikator pembangunan daerah.
“Seperti pembangunan sosial-ekonomi, misalnya pertumbuhan ekonomi, ekspor-impor, indeks produksi industri, perkembangan harga, produksi tanaman pangan, ketenagakerjaan dan kemiskinan,” kata Anang dalam laporan Indikator Makro Sosial-ekonomi Kabupaten Pati 2015-2019, Senin (24/5/2021).
Data tersebut menjelaskan jumlah penduduk miskin dari tahun 2015 semakin menurun. Di tahun 2015 penduduk miskin Pati 11,95 persen atau setara 147,1 ribu jiwa. Tahun 2016 menjadi 11,65 persen atau 144,2 ribu jiwa. Tahun 2017 berubah 11,38 sama dengan 141,7 jiwa.
Kemudian, di tahun 2018 turun di bawah 10 persen yaitu 9,9 persen dengan jumlah 124,94 ribu jiwa. Dan tahun 2019 kembali turun 9,46 sama dengan 118,98 ribu.
Di sektor perekonomian dari data yang dimiliki BPS, juga melihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pati merangkak naik meski tidak secara signifikan.
“Tahun 2015 yaitu 6,01 persen, 2016 menjadi 5,49 persen, 2017 naik 5,67 persen, 2018 merangkak 5,72 dan tahun 2019 menjadi 5,86 persen,” bunyi data tersebut.
Dengan naiknya pembangunan dari sektor tersebut diharapkan mampu berdampak riil dan konkrit kepada masyarakat. Artinya kesejahteraan masyarakat juga akan semakin meningkat dengan tersedianya banyak lapangan pekerjaan yang dibuka.