SAMIN-NEWS.com, PATI – Kondisi tanaman padi di kawasan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, masuk wilayah Kecamatan Margorejo, tentu membutuhkan perhatian pihak yang berkompeten. Hal itu untuk mengetahui, kondisi tersebut disebabkan akibat serangan penyakit, atau karena mulai berkurangnya pasokan air.
Jika dilihat dari lokasi hamparan yang ada, kondisi tanaman padi musim tanam (MT) II ini tidak seluruhnya demikian. Akan tetapi, jika kondisi tanaman padi untuk tumbuh normal saja rasanya enggan, maka yang terlihat adalah tampak ”kuntet.”
Kondisi lebih buruk lagi, papar beberapa petani, daun rumpun padi tersebut juga menguning, dan lahan atayu areal persawahan tempat tumbuhnya juga mulai kekeringan. ”Jika kekurangan air pada MT II biasanya petani banyak yang mempunyai sumur pompa, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pemilik tanaman padi lainnya,” ujar Santo, salah seorang di antara mereka.
Untuk tenaman padi tersebut, papar seorang petani lainnya, Sugi, kelihatannya pemilik lahan dan tanaman padi tersebut sudah putus asa. Sebab, pada musim tanam (MT) I lalu, lahan di lokasi tersebut menjadi tempat genangan air hujan yang lambat mengalirnya.
Dampaknya, tanaman padinya bisa panen tapi tidak bisa maksimal sehingga pada MT II, bermaksud kembali menanam padi. Sebab, waktu itu masih ada sisa-sisa air yang bisa dimanfaatkan dan juga masih sering turun hujan.
Di sisi lain, di lokasi sekitarnya juga ada petani tetangga sawahnya yang mempunyai sumur pompa tapi begitu melihat kondisi tanaman padinya seperti itu yang bersangkutan menjadi putus asa. ”Karena itu yang dipilih adalah membiarkannya, sambil menunggu datangnya musim kemarau untuk diganti tanaman palawija, biasanya adalah kacang hijau,” imbuhnya.