

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dibanding pekan ketiga Juni 2021 lalu jumlah warga Kabupaten Pati yang meninggal dan jenazahnya dimakamkan standar protokol Covid-19 cukup banyak tapi untuk pekan keempat ini mulai berkurang. Kendati belum terjadi secara signifikan, paling tidak menunjukkan adanya indikator penurunan dari jumlah jenazah yang dimakamkan setiap hari.
Jika dalam sepekan sebelumnya jumlah warga yang meninggal dan harus dimakamkan standar protokol tersebut sebanyak 194 jenazah, untuk pekan keempat berkurang tinggal tapi di atas angka 100, yaitu 175 jenazah. Sehingga berkurangnya jenazah yang dimakamkan tiap hari baik oleh tim pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati 1, Pati 2 (utara), Pati 3 maupun tim desa, untuk hari-hari berikutnya jangan bertambah lagi, dan justru semakin menghilang.
Berdasarkan catatan ”Samin News” dalam sepekan kemarin, untuk jenazah yang dimakamkan standar protokol Covid-19, mulai Senin (21/Juni) sebanyak 23 jenazah. Akan tetapi hari berikutnya terjadi lonjakan lagi sehingga bertambah menjadi 34 jenazah, dan Rabu (23/Juni) berkurang lagi hanya sebanyak 22 jenazah.
Sedangkan Kamis (24/Juni) kembali bertambah menjadi 31 jenazah, dan dua hari berikutnya Jumat (25/Juni) dan Sabtu (26/Juni) masing-masing berkurang tinggal 20 jenazah, dan bertambah menjadi 22 jenazah. Untuk Minggu (27/Juni) kemarin, tim Pati 1 memakamkan 8 jenazah, Pati 2 sebanyak 8 jenazah, Pati 3 (7 jenazah) ditambah pemakaman satu jenazah lainnya oleh personel salah sebuah rumah sakit di Semarang.

Khusus yang disebut terakhir berlangsung di Desa Pohgading, Kecamatan Gembong, untuk jenazah seorang laki-laki. Sedangkan tim desa kemarin tidak melakukan pemakaman, tapi terlepas dari hal tersebut harapannya pemakaman demi pemakaman standar protokol Covid-19 yang masih berlangsung tiap hari itu segera berkurang dan menghilang.
Karena itu, sebagaimana diungkapkan Koordinator Pemakaman BPBD Pati, Khayun Fulanun, bahwa indikator berkurangnya jenazah yang harus dimakamkan pihaknya maupun tim-tim lain mulai ada. Yakni, jika dicermati dari jumlah jenazah paling banyak dimakamkan pada akhir pekan ketiga lalu sampai mencapai 42 jenazah tapi akhir pekan ini hanya 22 jenazah.

Dengan demikian, harapan berikutnya agar hal itu atau pada akhir berikutya jumlah jenazah yang dimakamkan paling banyak hanya tinggal 10. Hal tersebut menunjukkan terjadinya penurunan maupun pengurangan yang benar-benar siginifikan, apalagi banyak perlengkapan APD yang ada pada masing-masing tim baik itu pakaian, masker, dan juga sarung tangan mulai habis.
Mengingat hal tersebut dalam melakukan edukasi pemakamanan pada tim di desa-desa, untuki APD khususnya pakaian boleh dipakai berulang kali dengan catatan setelah dipakai sekali langsung dicuci. ”Untuk masker memang lebih penting, sepatu cukup dibungkus dengan kantong plastik, dan untuk kaos tangan juga bisa dari plastik yang harganya murah,” imbuhnya.