SAMIN-NEWS.com, PATI – Upaya antisipasi dan berjaga-jaga terhadap segala hal kemungkinan, utamanya berkait penyebaran Covid-19 tentu menjadi hal yang tak bisa diabaikan oleh siapa saja. Lebih-lebih adalah kalangan lingkungan pasar tradisional di Pati juga tak ketinggalan, sehingga Senin (14 Juni) hari ini sejumlah pedagang harus menjalani swab antigen.
Pertimbangannya, karena pasar adalah merupakan pusat bertemunya kepentingan transaksi antara penjual dan pembeli, sehigga kadang-kadang menjadi lupa dan abai untuk tidak melakukan kerumunan. Akan tetapi, yang mendapat prioritas harus menjalani swab antigen kali ini adalah para pedagang yang notabene berasal dari Kudus.
Hal tersebut, papar salah seorang penanggung jawab pasar Dinas Pedagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Widyo, tentu tak bisa diabaikan mengingat penyebaran Covid-19 di kabupaten tetangga ini mengalami peningkatan cukup siginifikan. ”Apalagi sekarang ini juga beredar kabar santer di media sosial, bahwa Kudus sudah kemasukan virus varian D dari India,”ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, demi amannya Pasar di Pati dari ancaman virus varian ini maka lebih baik melakukan tindakan antisipasi awal. Sehingga untuk pedagang pasar Puri Baru asal Kudus yang harus menjalani swab antigen sebanyak 17 orang, dan jika ditambah empat orang dari Pasar Rogowangsan jumlah seluruhnya ada 21 orang.
Mereka selain berjualan pakaian juga gerabah, dan yang di Pasar Rogowangsan selain berjualan buah juga pedagang bumbu. Dengan demikian, untuk dua jenis barang dagangan ini tentu selalu didatangi pembeli, sehingga boleh dibilang tak bisa lepas kontak dekat dengan pembelinya meskipun kedatangannya jarang secara bersamaan.
Hal yang menggembirakan setelah menunggu hasil swab antigen terhadap para pedagang asal Kudus ini, semua hasilnya negatif. ”Kendati demikian, masing-masing kepala pasar yang bersangkutan juga jangan sampai lengah untuk selalu memantau kondisi lingkungan pasar di mana mereka bertugas, agar jangan sampai kecolongan,”imbuhnya.