SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Sunoto menjelaskan proses aktivasi token atau akun oleh calon peserta didik (PPDB) jenjang SMA dan SMK diperpanjang. Perpanjangan aktivasi ini berlangsung selama dua hari, sejak Selasa (22/6) kemarin.
Perpanjangan jadwal pengajuan token itu karena terdapat masalah yang akhirnya menyebabkan siswa tidak melakukan ketentuan yang ditetapkan. Oleh sebab itu, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III melaporkan kejadian ini kepada pemerintah provinsi (Pemprov).
“Perpanjangan dua hari untuk aktifasi token tadinya buntu, sebelumnya kan tanggal 14-19 Juni, kemudian matur (laporan, red) ke pak Gubernur,” ucap Sunoto kepada Samin News, Rabu (23/6/2021).
Terkait perpanjangan token, ia menyebut misalnya ada sebagian masyarakat yang tidak ngerti juga beraneka ragam. Kemudian, merasa tidak diberi tahu oleh SMP (sekolahnya), terus terkadang ada juga sekolah swasta biar laku dan lainnya.
Ia menepis bahwa ketidaktahuan itu lantaran kurangnya sosialisasi oleh stakeholder terkait. Pasalnya, baik mulai jajaran pemerintah daerah hingga pimpinan kepala sekolah.
“Kepala Dinas Pendidikan sudah kita ajak vidcon, juga Dinkes. Setelah itu, sosialisasi ke grup MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) agar disampaikan. Dan mekanismenya sudah jalan,” jelas Sunoto.
Oleh karena itu, berkaitan dengan masalah token sudah diakomodir selama dua hari ini, dan hari ini terakhir.
Menurutnya, memang ada yang terkunci misalnya untuk kuota nakes sejak tanggal 19 Juni, sebab itu datanya dari pemerintah Kabupaten.
“Nah untuk nakes ini ada yang rebutan, misalnya di SMA Negeri 1 Pati itu kuotanya hanya 21 atau setara 5 persen namun yang daftar sampai 40 sekian,” pungkasnya.
