SAMIN-NEWS.com, PATI – Salah sebuah pabrik makanan bermerk di Pati sekarang ini lingkungan para pekerjanya ambyar, karena ratusan di antara mereka setelah menjalani swab ternyata hasilnya positif terpapar. Karena itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati minta pertanggungjawaban perusahaan untuk menyediakan tempat isolasi mandiri.
Sebab, jika isolasi tersebut tidak terpusat di salah satu tempat yang terfokus yang disediakan oleh pihak perusahaan justru dikhawatirkan yang terpapar tersebut justru akan menularkan virus tersebut, paling dekat adalah di lingkungan keluarga. Apalagi jika dalam isolasi mandiri tersebut tidak benar-benar disiplin, karena tidak ada yang melakukan pengawasan.
Karena itu, papar Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, dr H Subawi yang juga Asisten III Sekda Pati, ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak sehingga langkah yang harus diambil pihak perusahaan tetap harus menyediakan tempat isolasi secara terpusat. ”Hari ini Pak Bupati minta kepada pihak jajaran manajemen perusahaan itu untuk dimintai penjelasan langkah apa yang sudah diambil perusahaan,”ujarnya.
Berkait dengan pelaksanaan hari dan jadwal kerja perushaan, lanjut Subawi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen. ”Yang penting pekerja yang positif terpapar Covid-19 dalam menjalani isolasi harus benar-benar terpusat secara maksimal, termasuk pelaksanaan pengawasannya,”tandas dia.
Di sisi lain, saat ini mulai ramai beredar di media sosial daftar jumlah pekerja dari masing-masing desa yang terpapar positif. Data tersebut sudah disampaikan kepada kepala desa masing-masing yang jumlah seluruhnya ada 18 dalam satu wilayah kecamatan terkait. Tapi upaya ”Samin News” yang mencoba menghubungi salah seorang mandor pekerja di perusahaan tersebut melalui ponselnya tidak aktif.
Sementara itu, salah seorang warga yang berdomisili tak jauh dari lokasi perusahaan tersebut tidak bisa memastikan dari mana asal-usul penyebaran virus Covid-19 di kalangan para pekerja perusahaan makanan tersebut. Apakah dari saat mereka beramai-ramai belanja saat pulang kerja, hal itu perlu dilakukan tracking.
Dengan demikian, jika secepatnya bisa diketahui siapa yang kali pertama terpapar, tentu masih ingat yang bersangkutan kalau terakhir melakukan kontak dekat dengan siapa. ”Misalnya, hal itu terjadi setelah selesai belanja di pasar, di lingkungan perusahaan atau di tempat lain pasti akan bisa terlacak,”ungkap yang bersangkutan, dan sebut saja namanya Wiwin.