Sinetron “Suara Hati Istri” Memang Sudah Kelewat Batas

SEBENARNYA sudah sejak lama sinetron Indonesia dikenal memiliki jalan cerita yang tidak ketemu nalar dan logika dasar manusia. Meskipun begitu, sinetron berjudul “Suara Hati Istri” yang tayang di stasiun televisi Indonesiar tersebut nampaknya sudah terlampau melewati batas yang dapat ditoleransi manusia.

Seperti kita ketahui, salah satu kunci keberhasilan sebuah film atau sinetron adalah keterikatan emosi penonton dengan jalan cerita dan akting yang disuguhkan oleh para pelakonnya. Keterikatan tersebut tentu dapat terwujud melalui jalan cerita yang begitu dekat atau relate dengan kehidupan penontonnya ataupun melalui performa yang ditunjukkan oleh para pemain di dalamnya.

Jika kunci kesuksesan tersebut lantas kita benturkan dengan sinetron “Suara Hati Istri”juga tak kalah mengantongi kriteria tersebut. Namun hal ini tentu akan sangat berbeda tatkala semua penonton dipaksa merasa teriris hatinya ketika menonton akting Robert Downy Jr  saat memerankan adengan kematian Iron Man di film “Avengers: End Game”.

Mengapa? Sebab sinetron buatan rumah produksi “Mega Kreasi Film” tersebut justru menyuguhkan letupan amarah penonton akibat jalan cerita yang dianggap melanggengkan praktik pernikahan di bawah umur dan tindak pedofilia.

Bagaimana tidak? Sinetron “Suara Hati Istri” ini berkisah tentang kehidupan keluarga yang menganut prinsip poligami, dimana suami memiliki 3 istri.

LC adalah salah satu aktris yang memegang peran penting dalam sinetron ini, yaitu sebagai karakter istri ketiga. Namun, usianya yang masih di bawah 18 tahun telah menjadi hal kontroversial dalam berbagai perbincangan daring.

Tontonan “Suara Hati Istri” dapat memberikan interpretasi yang salah untuk orang lain. Benar, poligami diperbolehkan dalam beberapa agama. Tapi apakah menikahi anak yang masih di bawah umur itu bermoral? Persoalan ini bukan soal memiliki istri ketiga itu pantas atau tidak. Melainkan, meminta aktris 15 tahun untuk memerankan seorang istri itu pantas atau tidak.

Untuk itu, tentu tidak berlebihan rasanya ketika akhirnya muncul petisi di laman Change.org yang berjudul “Hentikan Siaran “Suara Hati Istri” karena mempromosikan pedophilia”. Petisi tersebut hingga kini telah ditandangani oleh 60.343 orang.

Yah, semoga saja permintaan masyarakat terkait penghentian tayangan tersebut segara ditindaklanjuti. Sebab di masa yang sudah serba modern seperti sekarang ini, tentu akan begitu lucu rasanya jika kita justru harus disuguhi dengan produk budaya tak bermoral semacam ini.

Previous post Kepala Pasar Puri Baru yang Tak Bosan-bosannya Siaran untuk Para Pengunjung Pasar
Next post E-Koran Samin News Edisi 3 Juni 2021

Tinggalkan Balasan

Social profiles