SAMIN-NEWS.com, PATI – Mahalnya harga satuan material beton untuk konstruksi jalan dan juga terbatasnya ketersediaan anggaran, maka paket pelaksanaan pekerjaan tersebut Tahun 2021 tak bisa maksimal. Dengan kata lain, pelaksanaan rigid beton untuk ruas jalan di Pati sekarang ini hanya spot per spot.
Di antaranya, paket pekerjaan itu yang paling pendek adalah di ruas jalan Pati-Gabus, tepatnya di Desa Banjarsari. Kecamatan Gabus hanya sepanjang kurang lebih 60 meter. Sedangkan untuk kelanjutannya mengingat di lokasi ruas jalan tersebut besar kemungkinan baru dilanjutkan Tahun 2022 mendatang.
Itupun, papar salah seorang personel dari Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Cipto, usulan untuk dana alokasi khusus (DAK) mendapat persetujuan. ”Dengan demikian, kami harus membuat perencanaan peningkatan ruas jalan Pati-Gabus mulai lepas dari perempatan JLS Ngantru ke selatan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, konsruksi rigid beton lainnya adalah ujung pertigaan lampu pengatur lalu lintas atau di ruas jalan Pati-Gembong juga hanya 30 meter, tapi lebar tikungan (R) ruas jalan tersebut mencapai 21 meter. Sedangkan ketebalan konstruksi rigid beton tersebut semuanya adalah 25 cm, termasuk di ruas Jl Hang Tuah Juwana.
Akan tetapi untuk panjang rigid beton ruas jalan ini juga hanya 130 meter, dan lebar maksimal 6 meter merupakan sambungan akses rigid beton yang sudah dikerjakan Tahun 2020 lalu. Adapun konstruksi ruas jalan dengan konstruksi yang sama lainnya, yaitu Karangrejo, Kecamatan Juwana – Kuniran, Kecamatan Batangan.
Panjang akses ruas jalan seluruhnya 310 meter tapi untuk konstruksi rigid beton hanya 290 meter, karena yang 20 meter untuk oprit pada kedua ujung jalan, masing-masing 10 meter. ”Haya saja, untuk akses ruas ini pada sisi utara jalan yang merupakan alur kali, sayangnya belum bisa diperkuat dengan talud,” imbuhnya.