SAMIN-NEWS.com, PATI – Melihat langsung lokasi penempatan sampah Pasar Kayen yang ternyata juga diikuti pembuangan sampah oleh masyarakat, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa langsung koordinasi dengan pihak DPUTR setempat. Tujuannya tak lain, mencari upaya penyelesaian sampah yang tiap hari dibuang ke tempat tersebut rata-rata mencapai dua kontainer lebih.
Sebab, selain sampah yang memang dihasilkan tiap hari oleh pasar ternyata masyarakat pun ikut membuang sampahnya di lokasi tersebut. Lebih memprihatinkan lagi, meski disediakan dua kontainer ternyata saat membuangnya juga asal lempar, sehingga tiap hari sampah itu pun berserakan di bawahnya, dan setiap kali dibersihkan dalam waktu tidak terlalu lama sudah kembali lagi seperti semula.
Melihat dan mencermati kondisi tersebut, papar Kwepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperinj) Kabupaten Pati, Hadi Santosa langsung mencari alternatif. ”Yang terbaik, di lokasi itu memang harus dibuatkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), di mana sebagai penamnggung jawab dan pengelolanya dari Dinas Pejerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Disdagperin Kabupaten Pati, Isrhoni selesai berkoordinasi dan menerima petunjuk dari Kepala Dinas yang bersangkutan, Hadi Santosa, langsung mengambil langkah penyeselasaian penanganan masalah sampah tersebut. Berkait hal itu, personel Pasar Kayen yang bertugas dalam hal tersebut juga segera dikumpulkan.
Adapun upaya penanganan yang dilakukan, paparnya adalah sesuai jadwal dan rencana Kepala Pasar Kayen, Sunarto, yaitu semua sampah yang ada di tempat itu, baik sampah pasar maupun sampah masyarakat, Rabu (27/Juli) besok dibersihkan. Berikutnya, pintu keluar dan masuk dari belakang pasar tetap ditutup dengan pintu darurat yang kuncinya dibawa sopir pengangkut sampah, petugas yang tiap hari menangani pembuangan sampah, serta kepala pasar.
Langkah tersebut sebagai antisipasi, agar lokasi di belakang pasar yang nanti akan dibangun lagi fasilitas los pasar, tidak terlalu banyak sampah berserakan karena banyaknya masyarakat yang iku membuang sampah di lokasi itu. ”Pemasangan kembali pintu darurat itu bukan berarti pihaknya tidak ingin masyarakat ikut membunag sampahnya di lokasi tersebut, melainkan keterbatasan kami dalam menyediakan perlengkapan dan kendaraan untuk mengangkut, serta membuangnya ke TPA,” imbuhnya.
