Waduk Gunungrowo Sebagai Objek Wisata Tetap Dikunjungi Banyak Orang

Banyaknya sepeda motor maupun mobil yang parkir di pinggir jalan seputaran Waduk Gunungrowo, di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, menujukkan bahwa objek wisata tersebut masih dikunjungi banyak orang.

SAMIN-NEWS.com, PATI  – Beberapa klausul dalam Instruksi Bupati Pati No 2 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan tegas menyebutkan, bahwa tempat wisata alam dan juga wisata religi, sejak Sabtu (3/Juli) hingga Selasa (20/Juli) ditutup. Akan tetapi realitas di lapangan, objek wisata tersebut baik Waduk Gunungriwo dan juga Seloromo, tetap di kunjungi banyak orang.

Dengan demikian, pelaksanaan PPKM yang sudah berlangsung lebih dari sepekan memang tidak mengikat secara ketat. Sebab, sejumlah pengunjung baik kalangan muda-mudi maupun kalangan keluarga muda menyatakan hal senada, yaitu sekadar mencari hiburan, karena sudah terlalu lama harus mematuhi aturan di masa pandemi Covid-19.

Karena itu, papar salah seorang pengunjung dari wilayah Kecamatan Dawe, Kudus, Sumono bersama istri dan putranya yang masih balita, dalam kesempatan di hari Minggu ini  pun mencari hiburan di lokasi yang dekat dengan tempat tinggalnya. ”Yakni, di Waduk Gembong kemudian ke Waduk Gunungrowo,” ujarnya.

Kesejukan udara dan lingkungan Waduk Gunungrowo berlatar belakang sisi timur Lereng Muria, menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung.

Terlepas dari masa pandemi Covid-19 atau PPKM darurat, papar pengunjung lainnya yang mengaku asal Kota Pati, tapi keberatan disebut identitasnya, bahwa kedatangannya ke kawasan waduk tersebut hanya sekadar ingin makan dengan lauk ikan bakar serta sambal. ”Selesai makan, kami pun akan segara pulang,” tandasnya.

Sementara itu, sudah sejak lama bahwa kawasan lingkungan Waduk Gunungrowo memang banyak terdapat warung penjaja makaman dan minuman, dan khusus yang disebut terakhir adalah kelapa muda. Sedangkan rata-rata, warung yang banyak berdiri mengelilingi waduk adalah menyediakan menu makaman ikan bakar, baik gurami, mujair maupun tombro.

Untuk harga satu porsi nasi putih sama ikan bakar serta sambal, ditambah satu gelas minuman es teh juga tidak terlalu mahal. Yakni, antara Rp 25.000 s/d 30.000 per porsi, dan di atas perbukitan lingkungan waduk juga disediakan falitas gardu pandang.

Previous post Jembatan ”Bersuara Ribut” di Atas Saluran Pelimpah Waduk Seloromo
Next post Menghindarkan Anak-anak dari Kecelakaan; Orang Tua Membuat Jalan Alternatif

Tinggalkan Balasan

Social profiles