Akankah PPKM Kembali Diperpajang Seminggu Seperti Masa Aktif Pulsa Lima Ribu?

PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berakhir hari ini, Senin 9 Agustus 2021. Semua harap-harap cemas dan bertanya akankah PPKM akan kembali diperpanjang seperti yang sudah-sudah?

Seperti kita ketahui bahwa kebijakan ini sudah berkali-kali diperpanjang dan diganti dalam beberapa istilah.

Saya sendiri hampir tidak bisa mengingat berapa kali pemerintah memperpanjang dan mengganti istilah pembatasan ini. Mulai PSBB, PPKM, PPKM Mikro, PPKM darurat, dan yang terakhir adalah PPKM level 4.

Secara istilah ia memang sudah bertransformasi dalam berbagai bentuk nama. Namun dalam pelaksanaan nyatanya ia hampir bisa dikatakan sama saja dan tak pernah mengalami perubahan.

Meskipun sama-sama membatasi mobilitas warga, namun PSBB, PPKM dan yang lain tentu berbeda dengan Lockdown.

Secara teknis, Indonesia tidak pernah memberlakukan lockdown meskipun sudah diatur dalam Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Indonesia hanya melakukan pembatasan-pembatasan di berbagai daerah baik dengan PPKM Mikro maupun PSBB.

Lantas apakah kebijakan dan langkah yang ditempuh oleh pemerintah selama ini efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19?

Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu saya jawab. Sebab saya yakin semua tentu dapat melihat dan menilai sendiri tentang seberapa efektifkah langkah-langkah pemerintah selama ini.

Alih-alih menghambat laju penyebaran Covid-19, menurut perspektif dangkal saya kebijakan pemerintah tersebut justru hanya berhasil menekan laju kehidupan rakyat kecil saja.

Bagaimana tidak? Tentu bukan rahasia lagi jika rakyat kecil lah yang paling terdampak oleh kebijakan-kebijakan seperti ini.

Disaat semua dianjurkan Work from Home (WFH), lantas bagaimana nasib pedagang kecil dan buruh harian? Apa mereka juga harus dipaksa untuk duduk di rumah saja untuk menunggu datangnya kematian?

Pasca PPKM level 4 diberlakukan, pemerintah mengklaim bahwa keterisian tempat tidur atau Bad Occupancy Rate (BOR) di berbagai daerah telah mengalami penurunan. Hal tersebut menjadi acuan pemerintah untuk mengatakan bahwa PPKM level 4 memang berhasil meredam angka penyebaran Covid-19.

Namun apakah kita benar-banar harus mempercayai angka-angka tersebut? Ya, memang benar. Nyatanya di berbagai rumah sakit memang sudah menurun angka pasien Covid-19 nya.

Akan tetapi, hal tersebut tentu bukan lah data mutlak yanh harus kita percaya. Sebab fenomana takut melakukan test Covid-19 dan takut berobat ke rumah sakit memang jelas eksistensinya.

Pada kesempatan ini, marilah kita berdoa agar pemerintah segera menemukan langkah taktis untuk meredam angka penyebaran Covid-19. Jangan pagi ada menifest-manifest kebijakan yang tidak ada gunanya seperti PSBB dan PPKM yang sudah berlalu.

Terlebih, bukankah lucu jika beberapa waktu terakhir, pemerintah seolah kebingungan dan memperpanjang PPKM terus menerus dengan durasi seminggu? Lha ini PPKM atau pulsa 5 ribu kok masa aktifnya hanya seminggu?

Previous post PMKM Prima Indonesia Blora Studi Banding ke Cabang Pati
Next post Netizen Harap Cemas PPKM Tidak Diperpanjang Lagi

Tinggalkan Balasan

Social profiles