SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Purwadi menjadi keynote speaker saat acara webinar “Pembangunan Desa Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan Berbasis Kota Mandiri” yang dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting, Sabtu (21/8).
Purwadi dalam pemaparannya menyampaikan bahwa penting sekali dalam upaya pembangunan memperhatikan faktor kebijakan dan implementasi lingkungan hidup dengan pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Selanjutnya, kebijakan pembangunan lingkungan hidup meliputi inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mitigasi perubahan iklim.
“Pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan hidup, misalnya air, udara dan tutupan lahan untuk pengukuran indeks kualitas lingkungan hidup. Kemudian upaya pencegahan, pengawasan, penegakan hukum terkait lingkungan hidup,” ujar Purwadi.
Menurutnya, setidaknya ada beberapa poin untuk mencapai Kabupaten Pati sebagai pembangunan daerah yang berkelanjutan. Unsur ini tidak jauh melangkah dari pengelolaan lingkungan maupun penataan kawasan berbasis lingkungan.
Poin ini meliputi, pengelolaan sampah, pengelolaan Ruang Rerbuka Hijau (RTH), pengendalian pencemaran lingkungan, pengelolaan lingkungan hidup perkotaan, inovasi penerapan Good Environmental Governance dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
Hal tersebut didukung dengan hadirnya pemerintah melalui Dana Desa (DD) sebagai upaya peningkatan pemerintah desa yang diberikan kewenangan untuk mandiri.
“Salah satu prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pati yaitu (adanya) dana desa. Secara simultan desa diberikan ruang untuk mandiri, berkembang secara mandiri dengan mengelola sumber dana mandiri untuk kesejahteraan masyarakat desa,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan Permendes PDTT Nomor 13 tahun 2020 tujuan pembangunan desa, maka DD diprioritaskan untuk beberapa tipologi desa untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan atau dengan istilah SDGs Desa.
“Dan di antaranya adalah tipologi lingkungan, seperti Desa berenergi bersih dan terbarukan, Desa tanggap perubahan iklim atau proklim (Program Kampung Iklim), Desa peduli lingkungan laut dan darat,” pungkasnya.