SAMIN-NEWS.com, PATI – Baru sekitar satu tahun sejak dimulainya pembangunan ruas jalan dengan konstruksi rigid beton di Bajomulyo menuju kolam tambat kapal di kawasan Pulau Seprapat Juwana, pembuang sampah liar secara sembarangan, sepertinya menghilang dari peredaran. Ternyata, dugaan dan perkiraan tersebut, ternyata sama sekali tidak benar.
Buktinya, belakangan ini mereka pun kembali melakukan dan mengulang hal sama, apalagi jika tidak membuang kembali sampah yang kira-kira satu tahun lalu pernah dibuang di tempat sama. Yakni, di pinggir jalan dan pinggir kali di Bajomulyo, seperti akses ruas jalan tersebut dibangun dengan biaya bermiliar-miliar.
Akan tetapi, sedikit pun mereka tidak pernah mempunyai kepedulian karena mereka pun mengulang sifat buruk mereka yang memang tak mempunyai kepedulian. Sehingga dibangun sebagus apa pun dan menelan biaya sebesar berapa pun, hal itu akhirnya akan kembali pada kekumuhan, karena sama sekali tidak mempunyai kepedulian.
Karena itu, salah seorang teman di Juwana yang minta identitas dirinya disebutkan, sebenarnya tetap merasa malu, meskipun pihaknya tidak pernah sama sekali ikut-ikutan membuang sampah sembarangan. Untuk keperluan itu, dia biasa nebeng ke sampah pasar meskipun harus masuk ke lokasi tapi biasa dilakukan pada pagi hari.
Akan tetapi, sampah rumah tangga yang dibuang tidak terlalu banyak, paling-paling dilakukan dua atau tiga hari sekali, dan itu benar-benar sampah rumah tangga. Kendati ada tempat pembuangan lain, di pinggir jalan raya nasional di sebelah barat Jembatan GT, tapi dia tetap memilih menopang membuang di kontainer pasar.
Hanya saja bagi yang sudah biasa melakukan hal tersebut bertahun-tahun, akhirnya kembali membuang sampah di lokasi yang sudah sejak dulu menjadi sasaran maupun tempat pilihannya. ”Yakni, di pinggir ruas jalan dan alur kali di Bajomulyo, meskipun untuk ruas jalan tersebut sudah diubah dengan konstruksi beton,” imbuh teman itu, dan sebut saja namanya Suwage.