SAMIN-NEWS.com, PATI – Di hari libur atau Minggu (8/Agustus) kemarin, masih berlangsung pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 oleh tim pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati. Maksud pemakaman 1-1 tak lain, karena Tim Pati selatan memakamkan satu jenazah dan Tim Pati utara juga memakamkan satu jenazah.
Dengan demikian, khusus tim Pati utara di bawah koordiasi Mbah Ali alias Mbah Anggur yang memang dari relawan Tunggulwulung, mempunyai banyak kesempatan untuk membantu persiapan rencana evakuasi kapal tangker SPOB ANS yang dijadwalkan Polairud, Senin (9 Agustus) 2021 hari ini.
Kapal yang bermuatan bahan bakar solar dengan tujuh awak itu, Kamis (5/Agustus) lalu, papar Mbah Ali, saat peralatan dari Semarag saat melintas di perairan Pulau Jawa dihantam gelombang besar. ”Karena itu, kapal akan sandar terlebih dahulu ke Juwana, tapi sampai di perairan Banyutowo juga kembali dihantam gelombang musim timur cukup besar, dan tenggelam,” ujarnya.
Tujuh awak kapal yang berupaya menyelamatkan diri, akhirnya bisa dibawa mendarat ke dermaga Banyutowo, dan sampai saat ini mereka masih berada di desa tersebut. Kendati harus iku membantu mempersiapka pelaksaaan evakuasi, akan tetapi saat di wilayah Pati utara, tepatnya di Desa/Kecamatan Trangkil harus ada warga yang dimakamkan standar protokol Covid-19 tim tersebut tetap siaga.
Diminta tanggapan berkait dengan masih adanya pemakaman jenazah standar protokol Covid-19, Koordinator Pemakaman BPBD Pati, Khayun Fulanun mengajak siapa saja, untuk bisa menerima kondisi di masa pandemi ini. Dengan kematian yang mungkin masih ada 1 maupun 1-1, dan 1-2 antara Pati utara dan selatan kita terima dan kita syukuri bersama.
Jika perlu, untuk sementara jumlah tersebut diupayakan semaksimal mungkin jangan sampai lagi bertambah lebih dari itu, meskipun untuk menghilangkan sama sekali ternyata belum bisa. ”Siapa tahu, memang cara menghilang atau berakhirnya masa pandemi Covid-19 harus seperti itu,” imbuhnya.