SAMIN-NEWS.com, PATI – Jauh berkurangnya pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 memang benar, sehingga kondisi seperti itu di Pati hendaknya tidak membuat warga lengah. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan diri pada kewaspadaan bersama tentuya jangan sampai kendor, sehingga semua benar-benar sudah terbebas dari ancaman penyebaran Covid-19.
Dari kawasan wilayah Pati utara, misalnya, sudah beberapa hari terakhir ini tidak ada lagi jenazah warga yang meninggal harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19. Hal tersebut menunjukkan di wilayah kawasan itu, sudah tidak ada warga yang dirawat di rumah sakit (RS) karena faktor terpapar Covid-19.
Akan tetapi, papar salah seorang anggota Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Purnama, hal itu bisa saja terjadi, karena yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit ternyata berhasil disembuhkan. ”Dengan demikian, untuk wilayah Pati utara hendaknya benar-benar sudah terbebas dari penyebaran Covid-19,” tandasnya.
Hanya saja, lanjut dia, lagi-lagi ini adalah peristiwa kematian yang tak mungkin ditolak jika saatnya memang sudah tiba. Dengan demikian, meskipiun sehari sebelumnya baik di Pati utara maupun selatan sudah tidak lagi berlangsung pemakaman, ternyata Rabu (25/Agustus) kemarin, tim Pati selatan masih harus memakamkan satu jenazah, warga Desa Mojomulyo, Kecamatan Tambakromo.
Sebelum meninggal yang bersangkutan sempat dirawat di RSUP Dokter Kariadi Semarang, sehingga dalam sehari tim memang hanya memakamkan jenazah itu. Akan tetapi, sore harinya datang informasi bahwa pihaknya harus memakamkan lagi satu jenazah lainnya, yaitu warga Desa Wonosekar, Kecamatan Gembong.
Resminya jenazah itu kiriman dari Bogor, Jawa Barat (Jabar) sehingga tim pun harus menunggu terlebih dahulu lumayan lama. ”Sebab, jenazah baru datang ke lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat sekitar pukul 21.00 WIB, tapi untuk Kamis (26/Agustus) pagi hingga siang hari baik Pati utara maupun seletan tidak ada pemakaman,” imbuh Purnama.