Komisi B DPRD Jawa Tengah Menyetujui Gemarikan di Seluruh Kabupaten/Kota

SAMIN-NEWS.com, PATI – Saat hadir dalam kampanye Gemarikan untuk penurunan angka stunting, Rabu (25/Agustus) 2021 tadi pagi, Komisi B DPRD Jawa Tengah, Setia Budi Wibowo menegaskan, bahwa komisinya di DPRD Jateng sangat mendukung upaya pemerintah menurunkan stunting. Bahkan belum lama ini, Komisi B menyejutuji Gemarikan di desa-desa wilayah kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Karena itu dalam kampanye Gemarikan yang berlangsung di aula Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, pihaknya pun hadir. Selain itu hadir pula Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah yang diwakili Kabid Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (DKP) provinsi setempat, dan juga perwakilan dari Pokja III Tim Penggerak PKK provinsi yang sama.

Hanya saja, paparnya, berkait dengan hal Gemarikan maka pihaknya pun timbul pertanyaan, apakah warga Jawa Tengah ini benar-benar gemar makan ikan atau tidak. ”Akan tetapi untuk gemar makan ikan di provinsi ini memang masih di bawah angka rata-rata nasional, utamanya adalah ikan olahan,” ujarnya.

Dengan disaksikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Edy Martanto, Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setia Budi Wibowo SAg secara simbolis menyerahkan paket Gemarikan kepada perwakilan desa stunting di Pati.

Gemarikan yang sudah menjadi Gerakan Nasonal ini, lanjutnya, tentu diharapkan bisa meningkatkan pula kesejahetaraan para nelayan. Sebab, ikan-ikan yang dihasilkan mereka kemudian dijadikan produksi ikan olahan. Berikutnya, untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak stunting, maka dianjurkan anak-anak tersebut maupun para ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan.

Dengan demikian, paling tidak masyarakat agar lebih meningkat gizinya tentu harus dipacu melalui Gemarikan. Apalagi di masa Pandemi Covid-19, maka untuk mengkonsumsi ikan tentu lebih baik, karena gizinya juga meningkat sehingga menjadi kebal, dan tentu tidak mudah terpapar Covid-19.

Selain komisinya mendukung penuh Gemarikan, tapi gerakan tersebut harus selalu dievaluasi dan ditanyakan kepada warga, agar mereka tidak menjadi lupa. Jika  hal tersebut sampai terjadi, maka Gemarikan itu akan menjadi gerakan formalitas.

Di sisi lain, pihaknya juga menekakan agar di podok-podok pesantren bisa ditambah ada kegiatan memelihara ikan di kolam/empang. ”Untuk benih ikan yang dibutuhkan, hal itu bisa dimintakan bantuan,” imbuh Setia Budi Wibowo.

Previous post Enam Perwakilan Desa Stunting Terima Paket Gemarikan
Next post Kepala DKP Provinsi Jawa Tengah; Pentingnya Peningkatan Nutrisi Anak-anak Pada Masa Tumbuh Kembang Otak

Tinggalkan Balasan

Social profiles