Main Layang-layang Raksasa di Kawasan Pulau Seprapat Jadi Tontonan Warga

Kerumunan pengunjung yang menonton mengudaranya layang-layang raksasa tersebut.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Beberapa bulan lalu, ramainya memainkan layang-layang raksasa di kawasan Pulau Seprapat Juwana sempat dilarang, dirazia dan bahkan pernah pula ada yang disita oleh Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Juwana. Sebab, permainan layang-layang tersebut mengundang kerumuanan massa di tengah-tengah masa pandemi Covid-19.

Karena itu, tim gabungan dari jajaran pihak berkompeten setempat bersama Satpol PP dan juga Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati waktu itu juga diterjunkan untuk melakukan pencegatan masuknya warga ke lokasi. Untuk pencegatan tersebut dilakukan tim gabungan di ujung jembatan yang menghubungkan ruas jalan menuju ke lokasi kawasan Pulau Seprapat.

Akan tetapi, dari pantauan ”Samin News” di lokasi yang sama pada Minggu (1 Agustus) kemarin, permainan layang-layang raksasa kembali berlangsung, di lokasi proyek kolam tambat kapal, di sisi utara Pulau Seprapat. Sedangkan untuk permainan layang-layang biasa berlangsung, jauh di sisi selatan pulau tersebut.

Banyaknya pengunjung yang memilih berkumpul di bawah lokasi terbangnya layang-layang raksasa.

Akan tetapi permainan layang-layang berukuran kecil tersebut tampaknya kurang menarik bagi para pengunjung, sehingga semakin sore antara sekitar pukul 16.00 hingga pukul 17.00, pengunjung dengan berbagai kendaraan roda dua terus bergerak menuju lokasi. Tidak hanya itu, pengunjung yang datang dengan berkendara mobil pun tak ketinggalan, karena selain melihat petunjukan layang-layang raksasa juga bisa melihat matahari sore yang menjelang terbenam.

Dengan ramainya pengunjung maka kesempatan tersebut pun dimanfaatkan para pedagang jajanan dan juga pemilik usaha mainan, untuk melayani para pembelinya. Sebab, banyak di antara pengunjung yang berdatangan di lokasi tersebut bersama anggota keluarga dengan membawa serta putra-putrinya, sehingga jajanan dan mainan tetap laku terjual.

Di lokasi proyek kolam tambat kapal ini pengunjung bisa bersantai dengan menmgambil tempat duduk di atas ”shite pille” yang cukup panjang.

Dalam kesempatan tersebut tak ketinggalan, kalangan remaja pun berdatangan baik berpasangan maupun bersama teman sebaya. ”Kalau saya diberi tahu teman yang di Juwana kalau Minggu sore ada pertunjukan layang-layang raksasa,” ujar salah satu dari dua remaja putri sebut namanya, Siska, dari Rembang.

Previous post Kemarin Dimakamkan Lima Jenazah Standar Protokol Covid-19
Next post Menelisik Sejarah Hari Jadi Pati (3); Menggabung Dua Kadipaten (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Social profiles